Mengenai Ikan Gurame.
Ikan Gurami siap panen.
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih
lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut
berwarnakekuningkuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan
keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan
gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan
menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan
gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain.
Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda
melakukan sebuah usaha yang sangat terkait dengan hobi anda tersebut.
Dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas dan lengkap tentang cara
berternak atau budidaya ikan gurame.Peluang usaha yang tidak pernah mati
adalah usaha ikan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk
di konsumsi Semakin meningkat. Sedangkan pasokan barang yan ada tidak
akan pernah mencukupi. Apalagi ahir-ahir ini sering terjadi cuaca buruk.
Tentu pasokanikan ikan semakin berkurang.
Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang
Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui.
Orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yang besar
sampai mencapai berat 5 kg.
Jenis Ikan Gurami.
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy (Lacepede).
Jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami
angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat
terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding
gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika
induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000
butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat
menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.
Manfaat Memilihara Gurami.
- Sebagai penghasil tambahan
Budidaya ikan gurame atau ikan guramih adalah salah satu budidaya
ikan yang masih menjanjikan. Sebab masyarakat Indonesia sangat
menggemari ikan yang satu ini. Apalagi sekarang banyak bermunculan
warung-warung besar yang menjual sajian gurame bakar dan berbagai
sajian ikan gurame lainnya. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan
pasar-pasar modern banyak tersedia ikan gurame mentah siap di masak. Hal
inilah yang mneyebabkan ikan gurame masih membuka peluang usaha dan
peluang bisnis yang bagus. Ikan gurame bakar.
Harga ikan gurame yang relative lebih mahal dari ikan lainnya
membuat banyak yang memilih ikan gurame untuk di budidayakan. Usaha
budidaya ikan gurame dapat di lakukan sesuai dengan kondisi modal. Dari
modal kecil sampai yang modal besarpun bisa untuk mengembangkan usaha
budidaya ikan gurame ini. Oleh karena itulah usaha budidaya ikan gurame
ini terbuka untuk siapa saja.
- Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
Langkah - Langkah Untuk Budidaya Gurami.
- Persiapan untuk kolam ikan gurami.
a. Dengan ketentuan tanah yang baik untuk kolam.
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah
tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga
dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar
kolam tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
- Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang
mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan
gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit
air yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk
pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12
liter/detik.
- Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
- Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.
b. Pembuatan kolam ikan Gurami.
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan
kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam
tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan
kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan
kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung
dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air
berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam
sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau
ranting-ranting.
- Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air
kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama
pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada
saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam
pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah
penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
- Kolam/tempat pembersihan.
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan.
Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
- Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).
- Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
- Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air.
Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
- Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi.
Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah
akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu.
Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
- Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu
masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
- Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang
disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu,
agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta
menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.
Peralatan.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan
gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari
jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser,
ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan
besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk
mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap
ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan
panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat
menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk
mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur
yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur
secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan
penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih),
sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk
menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan
konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu
keatas),
2. Pembibitan.
Bibit ikan gurami.
a. Pemilihan Induk.
Perbedaan induk betina dan jantan.
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
- Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
- Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
- Ukuran kepala relatif kecil
- Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
- Gerakan normal dan lincah.
- Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
- Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina.
- Dahi meninjol.
- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
- Dagu putih kecoklatan.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
b) Jantan.
- Dahi menonjol.
- Dasar sirip dada terang keputihan.
- Dagu kuning.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Pemeliharaan Induk.
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2)
disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam
penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi
makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan
tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali
seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
3. Pembenihan.
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam
penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam
kolam pemijahan.
Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
- Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
- Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
- Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
- Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500
gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air
hingga kedalaman 75 cm.
- Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30
ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari
induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang
kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel
telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan
berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
4. Pemeliharaan Bibit.
Telur ikan gurami.
- Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat
dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam
pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah,
pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan
pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.
- Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30
ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan.
Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau
daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan
ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas
diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100
ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
a. Pemeliharaan pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair
atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame
yang cukup lambat.
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal
harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15
cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada
umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan,
dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
- Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada
saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg
untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai
mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
- Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk
buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2
kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar
dan sudut kolam.
5. Pemberian Pakan.
Beberapa pakan ikan gurami.
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur
gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan
merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan,
diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul,
kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang
teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan
terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut
selama 5 tahun.
6. Pemeliharaan Kolam/Tambak.
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan
pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih
disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan
cepat.
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Penyakit.
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit
yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan
parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air
seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak;
kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku
ikan-ikan tersebut.
Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk
mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban
gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang
diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme
lainnya.
Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
- Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
- Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
- Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
- Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat
ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada
segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat
disiangi dengan pinset.
- Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
- Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
- Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
- Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
- Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
- Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
- Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan
2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan
tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu
disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
- Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang
sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya: (1) siapkan wadah yang
diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl),
diaduk sampai rata; (2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut.
Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit
saja. (3) Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air
bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4)
pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang
sama.
Hama.
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari
ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes,
gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan
bermacam-macam burung pemangsa.
7. Memanen Ikan Gurami.
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan.
Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran
air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk
menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam
menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai
bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen.
Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran
yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur
2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan
berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya
sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun
panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.
Adapun cara penangkapan yang baik :
- Air disurutkan sedikit demi sedikit,
- Penangkapan dilakukan pada pagi hari.
- Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.
- Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah sebagai berikut:
- Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit,
parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke
dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
- Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama
dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan
air sumur yang telah diaerasi semalam.
- Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.
- Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan
dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x
1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat
menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm.
Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak
memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap
keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut
sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu
lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media
pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer
Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut
dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam kantong
plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan kantong
plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke
kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga
(air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastik
dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang
berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2
buah kantong plastik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam
setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong
plastik terjadi perlahan-lahan.
- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan
benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan
dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli
dapat
- juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
8. Pembersihan.
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak
kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen.
Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga
sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan
dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari.
tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya
pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih. Selanjutnya pembersihan
kolam dan pengeringan kolam agar mati semua parasit yang hidup di kolam.