Mengenang permainan anak tahun 90’ an
Artikel ini Sepertinya kerinduan permainan saya yang dulunya karena saya sendiri termasuk anak yang tumbuh di tahun 90’an. Bersyukur saya dapat mengenyam dua permainan di zaman yang berbeda, yaitu zaman yang belum begitu ada teknologi di daerah saya. Semacam TV saja, teknologi yang satu ini sungguh sulit dimiliki dikampung saya, cuma ada beberapa orang yang memilikinya. Sehingga setiap ada film tontonan untuk anak seusia saya waktu itu, terpaksa mesti numpang ke rumah tetangga atau teman. Waktu itu yang paling seru yaitu Satria Baja Hitam RX dan Power Ranger. Itulah sekilas tontonan TV favorit saya dulu yang masih diingat. Nah, saya akan menceritakan sedikit tentang permainan yang begitu saya rindu saat ini. Karena permainan tersebut sangat jarang lagi saya lihat dari anak – anak saat sekarang ini.
Beberapa permainan yang begitu populer di zaman saya kecil dulu, mungkin masih ada anak – anak sekarang yang masih menyukai permainan tersebut seperti di bawah ini :
1. Bermain Layangan
Permainan layangan ini sangat begitu mengasyikkan, karena kita dituntut supaya gigih agar layangan tersebut bisa naik tinggi ke langit. Saya bukan saja senang menaikkan layangan tersebut ke langit tetapi juga pandai untuk membuatnya. Menaikkan layangan ini juga membutuhkan sedikit teknik, agar layangan itu dapat dikontral naik ke atas dan menghindari menukit ke bawah.
Layangan ini juga
membutuhkan tali yang sesuai dengan daya tegangannya, agar benang tidak
terlalu kendor ataupun putus saat sudah melayang ke atas. Benang yang
terlalu kendor mngakibatkan menurunnya ketinggian layangan, sedangkan
benang yang putus disebakan karena benang tersebut terlalu tipis
sehingga tidak mampu menahan tegangan saat angin berhembus kencang
ataupun saat benang bergesekkan dengan benang layangan orang lain. Hal
yang menyebalkan, apabila layangan tidak bisa naik karena mesti di atur
dulu regangan di “taraju” itu bahasa di daerah Minang kampung saya.
Atau saat layangan naik tapi malah nyangkut di pohon ataupun di tiang
listrik, lebih parahnya saat layangan itu putus, kalau mau kembali
layangan mesti jadi pelari marathon yang bisa juara satu ditambah lagi
pandai panjat tebing kalau layangannya putus nyangkut di pohon atau di
atas rumah orang. Itulah sedikit cerita saat aku main layangan dulu.
Nah ini, permainanannya terkadang menggunakan kekuatan tangan dan skill akurasi kalau bermain gambar mnggunakan batu sebagai gundu untuk dilemparkan ke arah gambar yang ditumpuk secara rapi di dalam lingkaran di atas tanah.
Atau bermain dengan menggunakan tangan
yang ditepukkan dengan tangan lawan kita, di dalam tepukan itu di isi
dengan gambar jagoan kita. Cara menangnya, apabila gambar itu jatuh ke
lantai dan terlihat gambarnya.
3. Bermain golongan ban motor atau ban sepeda.
Ini permainan mencari keasyikan
tersendiri. Mahir meluncurkan ban dengan mnggunakan kayu dan menentukkan
arah jalannya, semakin kencang maka semakin kencang pula kita berlari.
Kalau sekarang bermain meluncurkan ban ini jarang sekali karena mesti
berani kotor – kotoran dengan ban.
4 4. Bermain Bungkus Rokok
Permainan ini tidak begitu mengeluarkan uang,
hanya saja rajin mencari bungkus rokok yang bernilai dalam permainan ini.
Semakin susah dapatnya maka semakin mahal nilainya bungkus rokok dalam
permainan ini.
Saya sendiri bermain bungkus rokok ini, tak
ubah seperti bermain gambar dengan menggunakan batu sebagai “gundu”.
5. Bermain kelereng
Ayo siapa yang tidak pernah main kelereng,
sampai sekarang mungkin masih terlihat anak – anak yang suka bermain kelereng
ini.
Seperti di gambar atas, kelerang diletakkan di
dalam lingkaran dan pemain berusaha untuk mengadu dengan kelereng yang menjadi
“gundu”. Kelereng yang menjadi “gundu” tidak boleh sampai tertahan di dalam
lingkaran tersebut. Ada juga yang namanya “ main pot” menggunakan segitiga.
Kelereng diletakkan di setiap sudut dan garis pertengahan sudut segitiga
tersebut. Banyak lagi tipe permainanlainnya dengan menggunakan kelereng ini.
6 6. Bermain Petak Umpet.
Permainan ini dimulai dengan hompinpa, yaitu
mencari siapa yang kalah terakhir, yang nantinya bakal menjadi pencari teman
yang bersembunyi. Setelah ada sebagai pencari teman, maka pemain yang lain akan
bersembunyi sambil dihitung. Setelah itu, siapa yang ditemukan awal dari bersembunyi
maka dia yang akan menjadi sebagai pencari teman berikutnya, begitu seterusnya.
77. Bermain gasing.
Permainan gasing ini memerlukan ketangkasan
dalam memutar gasing yang terbuat dari kayu dengan menggunakan tali sebagai lilitannya.
Pemain harus bisa bisa memutar gasing dengan
tali sedemikian bagus, agar gasing dapat berputar lama atau berputar dengan
berlenggok menarik. Gasing juga dapat diadu dengan membuat lingkaran pada tanah.
Siapa yang mempunyai gasing terus beradu dan keluar lingkaran dinyatakan kalah
atau yang mempunyai gasing pecah saat beradu makanya dikatakan kalah juga.
Berhati – hati mainnya, jangan sampai terkena kaki karena bisa mengakibatkan
luka.
88. Bermain ginggong
Nama bermainan ini mungkin sedikit aneh, karena
nama permainan itu sendiri berasal dari daerah tanah Minang. Mungkin di
berbagai daerah namanya beda pula. Kawan sekalian mungkin sudah pernah bermain
permainan ginggong tersebut, Cuma saja namanya berbeda.
Permainan ini bisa perorangan (1 lawan 1)
ataupun team (beregu yaitu 2 lawan 2, 3 lawan 3) yang penting sebanding.
Jalannya permainan ini dilakukan di atas tanah yang diberi garis sejajar dengan
jarak 3 langkah dan dilebihkan sesuai dengan keperluan. Team pertama yang
menang hompinpa maka dia yang membawa batu sebagai gundunya yang diletakkan di
atas telapak kaki terus dijepit agar tidak jatuh dan team yang kalah hompinpa
selanjutnya menegakkan atau menancapkan batu yang sebagai gundunya itu di garis
di atas tanah.
9. Bermain tomong
Tomong merupakan sebuah alat yang berbentuk
meriam tapi terbuat dari bambu dengan diameter yang kita sukai apabila
dimainkan akan mengeluarkan suara mirip meriam. Tomong itu sendiri di isi
dengan minyak tanah dan dicampur garam,
bahkan ada yang ditambahi dengan karbit biar lebih keras bunyi tapi membuat
tomong cepat hancur.
Bermain tomong ini merupakan sebutan dari
daerah Minang juga dan termasuk permainan musiman. Permainan tomong ini paling
sering dimainkan pada bulan Ramadhan tepatnya saat umat Islam memulai puasa
selama sebulan. Ayo berperang, bukan perang hancuran tapi cuma perang adu suara tomong siapa yang
paling membahana. Hati – hati jangan sampai meresahkan orang lain ataupun
membuat gendang telingamu pecah.
10.
Bermain patok lele
Patok lele adalah permainan rakyat yang
tidak saja dimainkan oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa, terutama bagi
kaum laki-laki, namun ada juga permainan ini dilakukan atau diikuti oleh kaum
perempuan. hampir setiap daerah di sumatera ini mengenal permainan patok lele,
sehingga masing-masing daerah mengklaim kalau permainan itu merupakan permainan
tradisional kampung atau daerah mereka. sejarah tidak ada menyebutkan dari mana
permainan ini berasal. tapi sebahagian besar masyarakat di pulau sumatera dan
simenajung melaka mengenal dan bisa memainkan permainan patok lele ini. mungkin
karena peralatan nya sederhana (2 potong kayu masing-2 sepanjang 35-40 cm
sbg induk dan 15 cm sebagai anakan) yang mudah didapat disekitar kita,
atau mungkin juga karena permainan nya sangat mudah sehingga bisa dimainkan
oleh semua orang (bekelompok dan bisa lebih dari 2 orang)
Permainan terdiri dari
3 tahap :
a.
Ngungkil – mencongkel, kayu lele ditaruh melintang dekat ujung lubang yang
menghadap lapangan permainan, kemudian dengan menunduk pada lubang, si A
memegang pangkal kayu patok, lalu sekuat tenaga ia mencongkel kayu lele
tersebut ke muka di mana B bersiap-siap menyambut pada jarak 15 meter di depan
A. Bila B tidak berhasil menangkap kayu lele, maka A tetap bermain. A menaruh
kayu patok melintang di atas lubang dan B melempar kayu patok tersebut dengan
kayu lele. Kalau lemparan B berhasil maka A dinyatakan mati, lalu B yang
bermain.
- Ngetok (memukul beberapa kali) A berdiri dekat lubang memegang pangkal kayu patok dan kayu lele ditaruh di atasnya dalam keadaan seimbang. Sambil berjalan menjauhi lubang, A menyentakan ke atas kayu lele tadi, kemudian disambut dengan pukulan kayu patok ke atas lagi dengan pukulan yang perlahan-lahan agar dapat disambutnya kembali dengan pukulan. Semakin sering kayu lele tersebut dapat disambut dengan pukulan-pukulan ke atas kembali adalah semakin baik. Sementara itu B berusaha merebut untuk menyambut kayu yang terlontar ke atas itu, apabila B berhasil menyambutnya permainan A dinyatakan mati, kemudian digantikan oleh B sementara B mendapat nilai atas tangkapannya.
- Matok artinya memukul kayu lele pada lubang. Bila pada tahap kedua (ngetek) A belum berhasil mendapat nilai yang disepakati sedang permainannya belum mati, maka dilanjutkan dengan permainan tahap matok. Matok disini dimaksudkan adalah memukul kayu lele dengan diletakkan pada lubang permainan, dimana kayu lele tersebut sebagian berada dalam lubang yang disandarkan miring kea rah depan lapangan permainan sedang yang sebagian lagi berada di luar lubang. Kayu yang di luar lubang inilah yang harus dipukul sehingga kayu lele tersebut melambung keatas, kemudia A harus dapat memukul kembali. Bila kayu dapat disambut B maka permainan A dinyatakan mati sebagaimana tahap-tahap sebelumnya.
11.
Bermain pletokan
Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm
dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak
cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar
sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan
sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun
pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya
lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau
pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu
disodok.
Cara bermainnya pun mudah, peluru yang dibuat
dari kertas yang dibasahkan, bunga jambu air atau dedaunan dibentuk seperti
bola-bola kecil dan di masukkan dengan batang penolak diujung laras, berikutnya
peluru selanjutnya dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak, peluru kedua
ini mempunyai fungsi sebagai klep pompa untuk menekan peluru yang pertama.
terus fungsi kertas basah yang kedua adalah sebagai peluru berikutnya.
12.
Permainan Bentengan
Permainan benteng – bentengan adalah permainan tradisional yang sering
juga saya mainkan dulu, dimana permainan ini dimainkan oleh beberapa orang untuk merebut dan
mempertahankan benteng agar bisa memenangkan permainan. Sesuai dengan namanya,
maka sebuah benteng dalam permainan ini merupakan tujuan atau inti dari
permainan ini. Jika permainan ini tidak ada yang namanya benteng, maka tidak
akan bisa memainkan permainan ini.
Permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain
dari salah satu benteng untuk menantang para pemain dari benteng lawannya.
Pemain dari benteng lawannya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng
penantang ini dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain
penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar
atau kembali ke bentengnya sendiri. Teman-teman dari benteng penantang ini,
akan mengejar pemain dari benteng lawan yang memburu tadi. Demikian seterusnya
sehingga terjadi saling kejar mengejar antara pemain dari kedua benteng. Sering
kali terjadi adalah salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan
dan bentengnya dikepung oleh lawannya. Permainan ini sangat cocok untuk
diet, karena mampu membakar lemak yang ada pada tubuh.
13. Bermain
senjang rok / engklek
Nama
permainan ini berasal dari daerah Minang atau lebih akrabnya dengan nama
engklek.
Walapun
permainan ini dikategorikan permainan untuk anak perempuan tapi dibutuhkan juga
anak laki – laki untuk mencukupi kekurangan pemainnya, makanya saya juga sering
di ajak main senjang rok ini.
Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak – petak
yang telah digambar sebelumnya ditanah. Untuk dapat bermain setiap anak harus
berbekal “gacuk” yang biasanya berupa pecahan genting, yang juga disebut “kreweng”
yang dalam permainan. Kreweng ini ditempatkan disalah satu petak yang tergambar
ditanah dengan cara dilempar. Petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati
oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat kepetak berikutnya dengan
satu kaki mengelilingi petak – petak yang ada. Pemain yang telah menyelesaikan
satu putaran terlebih dahulu berhak memilih sebuah petak dijadikan sawah
mereka, yang artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak
petak itu dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak
itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak yang paling banyak adalah
yang akan memenangkan permainan ini.
14. Bermain congkak
Permainan congklak menggunakan papan
permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang induk yang ukurannya lebih
besar. Dimainkan oleh 2 orang. Satu lubang induk terletak pada ujung papan dan
lubang induk lainnya terletak di ujung lainnya. Di antara kedua lubang induk
terdapat 2 baris yang tiap barisnya berisi 7 lubang yang jumlahnya 14 lubang.
Tiap
lubang kecil diisi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau
plastik. Kecuali lubang induk yang dibiarkan kosong. Setelah menentukan siapa
yang akan mulai lebih dulu, maka permainan dimulai dengan memilih salah satu
lubang dan menyebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap lubang lainnya
searah jarum jam. Masing-masing lubang diisi dengan 1 biji. Bila biji terakhir
jatuh di lubang yang ada biji-bijian lain maka biji yang ada di lubang tersebut
diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Jangan lupa
untuk mengisikan biji ke lubang induk kita setiap melewatinya. Sedangkan lubang
induk lawan tidak perlu diisi. Bila biji terakhir ternyata masuk dalam lubang
induk kita, berarti kita bisa memilih lubang lainnya untuk memulai lagi, tetapi
bila ternyata saat biji terakhir diletakkan pada salah satu lubang kosong,
berarti giliran untuk lawan kita. Bila lubang tempat biji terakhir itu ada di
salah satu dari 7 lubang yang ada di baris kita, maka biji yang ada di seberang
lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang kosong akan menjadi
milik kita dan akan masuk dalam lubang induk kita. Setelah semua baris kosong,
maka permainan dimulai lagi dengan mengisi 7 lubang milik kita, masing-masing
dengan 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Dimulai dari lubang yang
terdekat dengan lubang induk, bila tidak mencukupi maka lubang lainnya
dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh diisi. Walaupun sering
dimainkan perempuan tapi saya juga ikut main congkak ini karena masih anak –
anak belum begitu malu.
15. Permainan
Cakbur
Permainan
ini hampir mirip dengan permainan Bentengan tapi permainan ini sering dimainkan
di tanah Minang dan Melayu.Permainan Cak Bur ini juga dikenal dengan nama permainan galahpanjang.
Permainan ini disebut Cak Bur karena pada saat permainan dimulai penjaga
mengatakan “Cak” dan ketika permainan berakhir pemain mengatakan “Bur”.
Pemainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak di daerah Sumatera Barat dan Riau.
Namun permainan ini juga banyak dimainkan oleh orang dewasa. Permainan ini
dimainkan oleh dua tim dalam suatu arena yang disebut gelanggang. Gelanggang
ini dapat dibuat outdoor maupun indoor. Gelanggang ini terdiri atas kotak-kotak
yang dibuat di tanah atau lantai dengan ukuran + 2x2 meter. Namun ukuran
gelanggang ini bisa disesuaikan dengan tempat permainan yang tersedia.
Salah satu tim berperan sebagai penjaga gelanggang dan tim lainnya sebagai
pemain. Jumlah anggota pada masing-masing tim harus sama. Jumlah kotak dalam
gelanggang adalah jumlah pemain pada masing-masing tim dikurang satu. Tim
penjaga bertugas menjaga gelanggang agar tim yang main tidak bisa melewati
batas gelanggang dan masuk ke dalam gelanggang. Setiap orang dalam tim penjaga
ini menjaga satu garis yang menjadi tanggung jawabnya dan dia tidak boleh
keluar dari garis yang menjadi tempat jaganya. Sedangkan tim pemain bertugas
melewati para penjaga untuk dapat melewati gelanggang dan kembali kedepan.
Permainan dimulai dengan membuat gelanggang. Setelah membuat gelanggang
permainan, dipilihlah ketua untuk masing-masing kelompok. Lalu masing-masing
ketua akan mengundi kelompok mana yang akan menjadi penjaga dan mana yang menjadi pemain. Setelah itu,
masing-masing kelompok menuju tempat masing-masing. Penjaga akan menuju
gelanggang dan menjaga garis masing-masing. Ketua penjaga akan berada si garis
tengah yang membagi gelanggang menjadi dua bagian dan bebas menjaga dari depan
ke belakang. Kelompok pemain menuju bagian depan gelanggang dan bersiap-siap
memasuki gelanggang yang dijaga tadi. Setelah itu, semua penjaga merentangkan
tangannya dan penjaga garis paling depan mengatakan “CAK” dan dimulailah
permainan. Pemain berusaha melewati setiap kotak dalam gelanggang dan sampai
pada bagian paling akhir dan kembali lagi ke depan tempat permainan dimulai.
Sedangkan penjaga berusaha menjaga agar pemain tidak melewati garis yang digajanya. Pemain tidak boleh tersentuh oleh
penjaga. Jika pemain tersentuh olah penjaga maka posisi akan bertukar, pemain
manjadi penjaga, dan penjaga menjadi pemain. Kemenangan akan dicapai apabila pemain bisa melewati seluruh
gelanggang dan dapat kembali ke depan. Ketika pemain berhasil melewati pemain
yang menjaga garis depan untuk kembali maka dia mengucapkan “BUR” yang
menandakan bahwa kelompoknya telah menang.
16. Permainan
Tazooz
Kawan
Djadoel masih ingat dengan yang namanya Tazos? Itu loh mainan anak berupa disk
kecil yang biasanya bergambar tokoh-tokoh kartun. Mainan ini pertama kali
dibuat oleh Frito-Lay, sebuah perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari Pepsi
Ltd yang berada di Amerika.
Pada
awalnya Tazos adalah hadiah dari makanan kecil, walaupun ada pula yang menjual
Tazos secara terpisah. Bentuk Tazos bermacam-macam, ada yang segi delapan,
bentuk lingkaran dan lingkaran yang bergerigi dibagian sampingnya. Karena
beragam bentuk dan gambarnya inilah, banyak anak-anak yang menjadikannya
sebagai barang koleksi saat itu. Di Indonesia, Tazos yang paling tekenal ialah
Tazos dengan gambar Pokemon dan Looney Tones yang bergerigi di bagian
sampingnya. Hal ini kemudian memicu kenaikan penjualan produk-produk yang
memberikan hadiah Tazos pada setiap penjualanya. Padahal Tazos cuma terbuat dari
plastik, karton atau seng. Karena kesuksesanya itulah maka kemudian Tazos
menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan produk anak-anak. Zaman dulu
Tazos ini bisa didapat dengan membeli makanan ringan “Chiki, Cheetos dan JETZ”.
Ketiga snack tersebut diproduksi oleh Indofood Fritolay Makmur yang bekerja
sama langsung dengan PepsiCo.
Tazos ini
biasanya dimainkan oleh beberapa orang dan bentuk permainannya bermacam-macam.
Salah satu yang sering dilakukan zaman dulu ialah bermain tembak sasaran dengan
Tazos ini. Permainannya dimulai dengan mengumpulkan Tazos masing-masing peserta
dengan jumlah yang telah disepakati bersama. Kemudian Tazosnya ditumpuk ke atas
dan mulai menembak dengan Tazos jagoannya. Yang mulai pertama biasanya
ditentukan dengan Hopimpa. Siapa yang bisa menembak mengenai tumpukan Tazos, ia
berhak mengambil semua Tazos yang telah ditumpuk tadi. Tapi ada pula yang cara
bermainnya dengan melemparkan Tazos secara bersamaan ke udara. Yang menang
ialah yang Tazosnya jatuh dalam posisi gambarnya berada di atas dan berhak
mengambil Tazos yang kalah.
Selain
itu, ada juga yang memainkan Tazos ini menjadi sebuah karya seni. Di mana zaman
dulu banyak orang yang merangkai Tazos ini menjadi berbagai bentuk unik. Ada
yang membuatnya menjadi rangkaian pesawat terbang, sepeda, boneka sampai
merangkai seperti bola.
17. Bermain
Ular naga
Ular Naga
adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu
sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang
agak luas.
Permainan ini, dimulai dengan berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan. Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang". Setelah itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang". Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
18. Bermain
Lompat tali
Permainan
ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa ditemukan
hampir di seluruh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. Permainan
lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak
sedikit anak laki-laki yang ikut bermain termasuk saya yang dulunya.
Permainan
lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan
ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia
akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun,
apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi
pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan
posisinya.
Bisa dilakukan perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya bermain seorang
diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau pada apa
pun yang memungkinkan, lalu melompatinya. Permainan secara soliter bisa juga
dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya
melewati kepala dan kaki sambil melompatinya.
Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Diawali
dengan gambreng atau hompipah untuk menentukan dua anak yang kalah
sebagai pemegang kedua ujung tali. Dua anak yang kalah akan memegang ujung
tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk meregangkan
atau mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan
permainannya simpel; bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu
gagal melompati tali, maka anak tersebut akan berganti dari posisi pelompat
menjadi pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana. Bisa berupa tali
yang terbuat dari untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di pasaran
yang dikenal dengan tali skipping.
19. Bermain kejar – kejaran ( bermain ‘ En )
Permainan ini sangat mudah dilakukan, karena hanya membutuhkan kecakapan dan
kegesitan dalam berlari. Kalau dalam olahraga ini sangat berguna untuk melatih
perkembangan motorik.
Permainannya
diawali dengan hompinpa, dimana yang
kalah ditentukan oleh bentuk telapak tangan yang paling sedikit. Maka dia sebagai
pengejar awalnya dan harus mengejar pemain lain sampai menyentuhnya hingga
bergantian terus yang menjadi pengejar. Permainan ini, diperlukan 1 orang
sebagai pengejar dan pemain selebihnya harus berlari dan menghindar dari
sentuhan tangan pengejar. Apabila ada salah seorang yang berlari lalu bilang “
En” maka dia harus berhenti dan tidak boleh bergerak, kalau bergerak dia yang
akan menggantikan jadi pengejar. Dan pengejar pun tidak boleh terus
mengejarnya, jika sudah menyebut “ En “. Kalau diteruskan mengejar dan
menyentuhnya maka tidak sah atau percuma saja. Seseorang yang sudah menyebut “En”
maka dia seperti patung yang tidak boleh bergerak, kalau ingin bergerak kembali
maka harus disentuh dulu oleh pemain yang berlari atau belum menyebut kata “En”.
Lakukan dengan semangat maka keringatpun akan bercucuran dan hati – hati jangan
sampai jatuh sehingga mengakibatkan luka – luka.
20. Permainan
Bekel.
Bekel
banyak dimainkan oleh anak perempuan walaupun begitu saya juga sering mengikuti
permainan ini. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramai-ramai.
Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel
yang terbuat dari batu yang bernama mata kucing atau dari batu kerikil Setelah
menentukan giliran siapa yang mulai lebih dulu.
Permainan
dimulai dengan melemparkan bola keatas dan menghamparkan biji. Setelah bola
memantul sekali, bola harus diambil kembali. Kemudian, pemain harus mengambil
satu per satu biji yang terhampar secara langsung. Setelah terambil semua, biji
dihamparkan kembali dan diambil kali ini sekaligus dua buah biji. Begitu
selanjutnya sampai sejumlah biji yang dimainkan. Setalah mengambil biji secara
langsung selesai, maka kini pemain harus mengubah biji menjadi bentuk tertentu
sebelum diambil. Urutan posisinya adalah pit (bentuk seperti kursi), ro
(kebalikan posisi pit), cin (singkatan licin yaitu posisi miring tanpa ada
bintik di permukaan biji) dan peng (singkatan bopeng yaitu posisi miring dengan
ada bintik di permukaan biji). Biji yang dipergunakan umumnya berjumlah 6
sampai 10 biji. Pemain akan kehilangan gilirannya apabila bola memantul lebih
dari sekali, tidak dapat menangkap bola, lupa mengubah salah satu biji menjadi
posisi tertentu saat sudah mencapai tahap pit, ro, cin atau peng, atau
menyentuh biji lain saat mengambil biji yang harus diambil. Pemenangnya adalah
yang mencapai tahap paling tinggi.
21. Bermain
Karet Gelang
Berbagai
bentuk yang dapat kita buat dari karet gelang ini, cuma saja hati – hati jangan
sampai kena mata. Permainan ini berlangsung dalam serangkaian langkah, antara
dua anak atau sendirian. Tujuannya menciptakan suatu bentuk dengan karet
gelang. Meski mudah, kita perlu latihan dan bersabar untuk menguasainya. Nah,
coba trik berikut ini untuk membangun Menara Eiffel. Kita bisa main sendiri atau sama teman. Kita cuma butuh karet gelang yang
bisa molor panjang. Pasang karet di jempol dan kelingking mengitari kedua
telapak tangan. Tarik tangan agak jauh supaya karet menegang. Sorong jari kanan
sampai bisa mengait karet yang melintang di telapak tangan kiri. Bentangkan
sedikit telapak tangan. Lakukan hal yang sama dengan jari dan telapak tangan
yang lain. Kemudian, bentangkan lagi. Ini posisi satu, Superkids. Sekarang,
gunakan kedua jempol untuk meraih karet yang melingkar di jari telunjuk. Tarik
jempol mundur ke arah tubuh – lihat kan, ada dua loop di tiap
jempol. Tarik karet bagian bawah jempol dengan kelingking, kaitkan melewati
karet di atasnya. Turunkan kedua kelingking dan tarik tangan melebar. Miringkan
jempol. Nah, ambil karet paling atas menggunakan gigi. Jatuhkan loop
di ibu jari, maka kita berhasil membuat Menara Eiffel.
22. Bermain Egrang
Egrang adalah salah satu permainan tradhisional yang
tidak asing lagi. Meskipun di berbagai daerah dikenal dengan namayang berbeda –
beda. Saat ini mungkin sudah mulai sulit ditemukan, baik di daerah pinggiran
maupun di kota. Permainan Egrang ini terdiri dari dua potong bambu yang
tingginya antara 2-3 meter dan tempat buat pijakan kaki yang juga terbuat dari
bambu. cara membuatnya yaitu, kita memotong dua buah bambu yang
masing-masing panjangnya kira-kira 2-3 meter. Kemudian memotong dua buah bambu
lagi untuk membuat pijakan kaki nantinya yang masing-masing panjangnya
kira-kira 20-30 cm. Kemudian bambu yang panjangnya 2-3 meter tadi di beri
lubang kira-kira 30 cm dari bawah untuk memasukkan bambu yang berukuran penfek
yang nantinya sebagai pijakan kaki. Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang
Egrang siap untuk digunakan. Egrang ini biasanya di gunakan untuk perlombaan
lari (adu kecepatan) atau saling menjatuhkan dengan cara memukulkan kaki-kaki
bambu.
23.
Bermain
Gamebot
Nah gamebot ini permainan yang paling modern waktu saya
masih SD, gamebot yang disewakan oleh abang - abang yang diatur berapa lama
mainnya.
anak-anak yang
hidup di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini mungkin sedikit lupa
dengan jenis permainan Game Watch. Pasalnya Game Watch menjadi jenis permainan
yang langka ditemui karena terkalahkan dengan kemunculan jenis permainan yang
lebih seru dan menantang seperti Play Station. Bahkan anak-anak sekarang
mungkin saja akan meninggalkan permainan lamanya kalau seandainya ada jenis
permainan baru yang lebih mengasyikan.
Toko Mesin Murah · Jual Mesin · Susu Listrik · Portal Belanja Mesin Makanan, Pertanian, Peternakan & UKM · CP 0852-576-888-55 / 0856-0828-5927
BalasHapus