·
Hukum Permintaan.
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negative antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang
yang diminta meningkat dengan demikian hukum permintaan berbunyi.
“ Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah
barang yang tersedia diminta dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin
sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. “
Pada
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau factor factor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).
A.
Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan
daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam,
yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau
jasa yang
disertai
dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang
konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat
terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya
memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang
atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup
untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan
absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
tidak
disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
kemampuan
(uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
membeli
sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk
membeli
sepatu olahraga.
Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
B . Permintaan Menurut
Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan
individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada
Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari
permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan
para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa
pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan
teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.
Kurva
Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan
sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
” Kurva permintaan berbagai jenis
barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian
disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang
mempunyai sifat hubungan terbalik.
v Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada
waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran :
1) Harga barang itu sendiri.
2) Harga sumber produksi.
3) Tingkat produksi.
4) Ekspektasi/perkiraan.
·
Hukum
Penawaran.
Bahwa semakin tinggi harga jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran.
Hukum penawaran menunjukan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi :
“
Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia ditawarkan. “
Hukum penawaran akan berlaku apabila
factor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
*Jenis-jenis
Penawaran : A. Penawran individu adalah penawaran
yangdilakuakn oleh satu orang penjual
dan atau produsen.
B. Penawaran pasar
adalah penjumlahan dari penawaran individu.
·
Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan
perekonomian suatu negara. Giatnya aktivitas perdagangan suatu negara menjadi
indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat
perekonomian negara itu sendiri. Sehingga bisa dibilang perdagangan merupakan
urat nadi perekonomian suatu negara. Melalui perdagangan pula suatu negara bisa
menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangga sehingga secara tidak
langsung perdagangan juga berhubungan erat dengan dunia politik.
·
Perdagangan atau Perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang
atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan.
Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang
dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern
perdagangan dilakukan dengan penukaran uang.
Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau
jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Dalam perdagangan ada orang
yang membuat yang disebut produsen. Kegiatannya bernama produksi. Jadi,
produksi adalah kegiatan membuat suatu barang. Ada juga yang disebut distribusi.
Distribusi adalah kegiatan mengantar barang dari produsen ke konsumen. Konsumen
adalah orang yang membeli barang. Konsumsi adalah kegiatan
menggunakan barang dari hasil produksi.
·
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran.
Tingkat
permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya.
Antara lain adalah: Perilaku / selera konsumen. Ketersediaan dan harga barang
sejenis pengganti dan pelengkap pendapatan / penghasilan konsumen. Perkiraan
harga dimasa depan dan banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan
pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan
teknologi yang digunakan tujuan dari suatu perusahaan, pajak, ketersediaan, dan
harga barang pengganti / pelengkap dan prediksi / perkiraan harga dimasa depan.
·
Penentuan Harga Keseimbangan.
Harga
keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurya permintaan dan kurya penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan dipasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dimana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya jika keseimbangan ini telah
tercapai.
Harga
adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang.
Oleh
karena iu harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan.
Harga
pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses
mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurya permintaan dan kurya penawaran.
Ø Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematika.
Keadaan Keseimbangan dapat pula ditentukan secara
matematika, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan
penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan
Permintaan : Qd = 1.500 – 0,001Pq
Persamaan
Penawaran : Qs = -100 + 0,001Pq
Syarat
Keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500
– 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500
+ 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600
= 0,002 Pq
Pq
= 800.000 (Harga Keseimbangan / Harga Pasar).
v
MENGHILANGKAN
MONOPOLI DAN OLIGAPOLI YANG MERUGIKAN RAKYAT BANYAK.
Salah satu bentuk kebijakan yang akan menghambat terbentuknya
kekuatan industri, perdagangan dan BUMN adalah praktek monopoli dan oligapoli
yang merugikan masyarakat . Kebijakan disini meliputi :
A. memperkuat keberadaan lembaga pengawasan
persaingan usaha
B. menegakkan supremasi hukum dalammenindak
setiap pelanggaran yang terjadi;
C. membangun infrastuktur usaha yang sehat dan
dinamis agar tercipta iklim yang kondusif.
v FAKTOR
PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Beberapa
hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional, di antaranya:
1) Perbedaan Mata Uang Antar
Negara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayaran tersebut tentunya akan
berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal, nilai uang setiap negara
berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada
nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara
pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan memudahkan proses
perdagangan, perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2) Kualitas Sumber Daya yang
Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional
karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi
(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah
akan sulit bersaing dengan barang-barang produksi negara lain yang kualitasnya
lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.
3) Pembayaran Antar Negara Sulit
dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan
mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara
tunai, maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi
(seperti ancaman perampokan). Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau
menerima pembayaran secara tunai, melainkan melalui kliring internasional, telegraphic
transfer, atau menggunakan L/C.
4) Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya, dalam satu wilayah regional terdapat
sejumlah organisasi ekonomi. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk memajukan
perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negara anggota saja. Suatu
organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang
khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya, apabila ada negara di luar anggota
organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, maka akan mengalami
kesulitan
· KERJA
SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Secara
umum, kerja sama ekonomi internasional dapat dimaknai sebagai kerja sama dalam
bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama
tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja atau pun lebih.
Kerja sama
ekonomi internasional memiliki tujuan sebagai berikut :
§ Meningkatkan
Ekspor/Impor
Untuk memperlancar ekspor/impor, suatu negara dapat bergabung dalam organisasi
perdagangan internasional sehingga mengetahui kebijakan perdagangan antar
negara. Dengan demikian, negara tersebut bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa
melanggar aturan.
§ Mempercepat
Pembangunan Nasional
Kerja sama ekonomi antar negara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan
pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia,
Bank Dunia, atau pun lembaga keuangan internasional lainnya.
§ Membebaskan
Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama internasional
diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa
modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
§ Mempererat
Jalinan Persahabatan Antar Negara
Keterlibatan negara-negara di dunia dalam kerja sama internasional dapat
mempererat persahabatan antar negara. Kondisi ini memberikan kontribusi positif
dalam menjaga persaudaraan antar negara.
§ Memelihara
Perdamaian Dunia
Untuk mewujudkan perdamaian, dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia.
Perdamaian dunia dapat terjalin diawali melalui kerja sama ekonomi antar
negara.
·
Beberapa Bentuk
Kerja Sama Internasional, Antara Lain:
§ Kerja
Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara
di dunia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam
bidang ekonomi dan teknik.
§ Kerja
Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa
negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan
dari persamaan lokasi, historis-geografis, teknik, sumber daya alam, dan
pemasaran. Misalnya, ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia
Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
§ Kerja
Sama Sub-Regional
Kerja sama sub regional dilakukan oleh beberapa negara di dalam sub kawasan.
Misalnya, kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja
sama ini dikenal dengan ‘Benelux’. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja
sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand berupa kerja sama pertumbuhan
ekonomi atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth
Triangle (IMT-GT).
§ Kerja
Sama Antar Regional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa
negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya,
negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
§ Kerja
Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa
negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat
global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
~JENIS
ELASTISITAS PERMINTAAN~
A) Elastisitas Permintaan Silang
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. Besarnya elastisitas silang (Ec) dapat
dihitung berdasarkan kepada rumus berikut :
Ec = Persentasi perubahan jumlah
barang X yang dimint
Presentasi
perubahan harga barang Y
B) Elastisitas
permintaan pendapatan Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada perubahan
pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas permintaan pendapatan (Ey) dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut :
Ey = Persentasi perubahan jumlah
barang yang diminta
Persentasi
perubahan pendapatan
v Jenis
– jenis Permintaan :
1) Permintaan Efektif,
yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli
dan melakukan transaksi.
2) Permintaan Potensial,
yaitu permintaan terhadap atau jasa yang disertai daya beli
tetapi konsumen masih mempertimbangkan
transaksinya ( belum dilakukan transaksi )
3) Permintaan Absolute,
yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
B . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.
Salah satu bentuk kebijakan yang akan menghambat terbentuknya kekuatan industri, perdagangan dan BUMN adalah praktek monopoli dan oligapoli yang merugikan masyarakat . Kebijakan disini meliputi :
A. memperkuat keberadaan lembaga pengawasan persaingan usaha
B. menegakkan supremasi hukum dalammenindak setiap pelanggaran yang terjadi;
C. membangun infrastuktur usaha yang sehat dan dinamis agar tercipta iklim yang kondusif.
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayaran tersebut tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal, nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan memudahkan proses perdagangan, perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi (produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang-barang produksi negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai, maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi (seperti ancaman perampokan). Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai, melainkan melalui kliring internasional, telegraphic transfer, atau menggunakan L/C.
Biasanya, dalam satu wilayah regional terdapat sejumlah organisasi ekonomi. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negara anggota saja. Suatu organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, maka akan mengalami kesulitan
Untuk memperlancar ekspor/impor, suatu negara dapat bergabung dalam organisasi perdagangan internasional sehingga mengetahui kebijakan perdagangan antar negara. Dengan demikian, negara tersebut bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
Kerja sama ekonomi antar negara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau pun lembaga keuangan internasional lainnya.
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama internasional diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
Keterlibatan negara-negara di dunia dalam kerja sama internasional dapat mempererat persahabatan antar negara. Kondisi ini memberikan kontribusi positif dalam menjaga persaudaraan antar negara.
Untuk mewujudkan perdamaian, dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat terjalin diawali melalui kerja sama ekonomi antar negara.
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis-geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya, ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
Kerja sama sub regional dilakukan oleh beberapa negara di dalam sub kawasan. Misalnya, kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan ‘Benelux’. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya, negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
Ec = Persentasi perubahan jumlah
barang X yang dimint
Presentasi
perubahan harga barang Y
|
Ey = Persentasi perubahan jumlah
barang yang diminta
Persentasi
perubahan pendapatan
|
~Teori Penawaran~
Penawaran
adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai
tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Fungsi penawaran
Adalah suatu fungsi yg menyatakan hubungan antara harga dgn
jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau dijual produsen jika variable lain
konstan(ceteris paribus)
Qs = f (Pq, Pl.i, C,
O, T), di mana :
Qs = jumlah barang
yang ditawarkan
Pq = harga barang itu
sendiri
Pl.i = harga
barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan
perusahaan
T = tingkat teknologi
yang digunakan.
Pengaruh
Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh
harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs)
ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk
pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan
perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran
ke kiri atau ke kanan.
Penentuan Harga Pasar
dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan.
Pengertian
harga
Pengertian
Harga merupakan
salah satu variabel yang harus dikendalikan secara benar, karena harga akan
sangat berpengaruh terhadap beberapa aspek kegiatan perusahan, baik menyangkut
kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
Maka
daripada itu beberapa para ahli mengemukakan definisi
harga. Salah satu pendapat para ahli mengatakan bahwa harga adalah
jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya
Secara umum
pengertian harga adalah nilai pertukaran dari suatu produk atau jasa. Ini
adalah jumlah yang mau dibayar oleh seorang pembeli untuk suatu barang atau
jasa. Hal ini dapat merupakan nilai yang diminta oleh seorang penjual untuk
barang yang ditawarkan untuk dijual. Harga adalah faktor utama dalam bersaing
untuk menjual barang industri maupun barang konsumen.
Dalam
perekonomian harga pasar dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah,
sewa, bunga, dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga
kerja, tanah, modal dan skill. Dalam metode tersebut sebenarnya harga menjadi
suatu pengatur dasar pada system perekonomian secara keseluruhan karena
mempengaruhi alikasi sumber-sumber yang ada. Suatu tingkat upah yang tinggi
dapat menarik tenaga kerja yang lebih banyak dan skill yang lebih baik.
menurut
Stanton (2002:269), bahwa penetapan harga meliputi 5 tahap, yaitu :
a.
Mengestimasi permintaan untuk produk tersebut.
Pada tahap
ini seharusnya produsen perlu membuat estimasi permintaan barang atau jasa yang
dihasilkan secara total. Hal ini untuk lebih memudahkan dilakukan terhadap
permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru.
Pengestimasian
permintaan tersebut dapat dilakukan dengan jalan :
- Menentukan barang yang
diharapkan (expected price) yakni harga yang diharapkan dapat diterima
oleh konsumen yang ditentukan berdasarkan ancar-ancar.
- Mengestimasi volume penjualan
pada berbagai tingkat harga.
Hal ini
perlu dilakukan menyangkut pertimbangan yang berhubungan dengan elastisitas
pemintaan suatu barang. Artinya barang yang memiliki permintaan pasar
elastis, biasanya akan ditetapkan harga lebih rendah bila dibandingkan barang
yang mempunyai inelastis.
Estimasi
tersebut perlu dilakukan untuk mencari titik pulang pokok minimal harus dicapai
perusahaan.
b.
Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan.
Kebijaksanaan
penentuan harga tentu harus memperhatikan kondisi persaingan yang ada di pasar
serta sumber-sumber penyebab lainnya. Adapun sumber-sumber persaingan
yang ada dapat berasal dari :
- Barang sejenis yang dihasilkan
oleh perusahaan lain.
- Barang pengganti atau
subsitusi.
- Barang lain yang dibuat oleh
perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen.
- Menentukan market share yang
dapat diharapkan.
- Memilih strategi harga untuk
mencapai target pasar.
Ada beberapa
strategi harga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar
yang sesuai
Macam macam harga
Ternyata
harga juga terdapat macam-macamnya, harga dapat dibagi menjadi empat macam
yaitu :
1. Harga
subjektif
Harga
subjektif adalah suatu harga yang asalnya dari taksiran seseorang. Setiap
pembeli dan juga penjual mempunyai harga taksiran terhadap barang yang akan
dibeli atau dijual. Jadi setiap orang berbeda-beda, dan mungkin tidak selalu
sama atau tepat dengan harga pasarannya (harga sesungguhnya).
2. Harga
objektif (harga pasar)
Seringkali
kita menggunakan kata harga pasaran untuk menentukan harga suatu barang. Dan
itu memang ada, harga objektif atau harga pasar adalah harga yang sebelumnya
telah disepakati oleh kedua belah pihak, dalam hal ini pembeli dan penjual.
Harga pasar disebut juga dengan harga yang umum, dan menjadi patokan bagi
penjual-penjual yang ada di pasar.
3. Harga
pokok
Pengertian
dari harga pokok adalah nilai uang yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang.
4. Harga
jual
Definisi
dari harga jual adalah harga yang didapat dari jumlah harga pokok dengan laba
atau keuntungan yang diinginkan oleh penjual. Meskipun harga harga yang
ditawarkan tidak sama, secara keseluruhan di pasar akan terdapat suatu harga
yang umum. Setiap penjual akan menyesuaikan diri dengan harga pasar.
B. Tujuan
Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung
yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya
operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan
listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan
lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada
perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya
modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan
perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga
yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang adil.
C. Cara /
Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan
(equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan
harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan
tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even
analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung
variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi
politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Fungsi harga
1.Terbentuknya harga difungsikan untuk menunjang aktivitas
transaksi yang berkembang di seluruh dunia. Melalui harga tersebut maka
kegiatan perdagangan yang terjadi dapat meluas dengan sempurna dan tidak dapat
dibatasi oleh hal apapun.
2. Melalui harga maka segala macam transaksi menjadi lebih
mudah. Hal ini dikarenakan harga dapat dijadikan sebagai alat tukar antara
pelaku pasar yakni penjual dan pembeli sekaligus dapat disubtitusi menggunakan
uang sebagai penentu besarnya transaksi.
3. Harga juga dapat dijadikan sebagai patokan untuk
memperhitungkan nilai nominal sebuah produk. Meskipun terlihat rumit, namun
penentuan ini dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah ongkos
produksi maupun ongkos tambahan lainnya untuk menghasilkan produk baik berupa
barang maupun jasa.
4. Fungsi harga dapat
digunakan untuk membantu pembeli memutuskan cara mendapatkan manfaat terbaik
yang dapat diperoleh berdasarkan kemampuan membelinya. Dengan demikian, harga
dapat membantu pembeli agar dapat mengalokasikan daya belinya terhadapt
beberapa jenis produk baik barang maupun jasa.
5. Fungsi harga juga dapat mendidik konsumen terhadap
beberapa faktor yang terdapat di dalam produk barang maupun jasa yang
diinginkan. Salah satu faktor yang paling disegani oleh pembeli adalah
kualitas.
Pengertian
Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)
Permintaan
dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap
suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual
atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model
penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang
terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi
mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di
pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori
ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang
kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang
diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga
terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,
yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari
permintaan atau penawaran.
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang adil.
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar