Kamis, 18 Mei 2017

Jenis-jenis Penawaran



·        Hukum Permintaan.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negative antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat dengan demikian hukum permintaan berbunyi.
“ Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. “
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau factor factor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

A. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.

 3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
     tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai
     kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin
     membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli
     sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
     terpenuhi.

B . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.


Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

v  Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran : 
1) Harga barang itu sendiri.
2) Harga sumber produksi.
3) Tingkat produksi.
4) Ekspektasi/perkiraan.

·        Hukum Penawaran.
Bahwa semakin tinggi harga jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi :
“ Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan. “
Hukum penawaran akan berlaku apabila factor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

*Jenis-jenis Penawaran :  A. Penawran individu adalah penawaran yangdilakuakn oleh  satu orang penjual dan atau produsen.
 B. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
·         Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Giatnya aktivitas perdagangan suatu negara menjadi indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat perekonomian negara itu sendiri. Sehingga bisa dibilang perdagangan merupakan urat nadi perekonomian suatu negara. Melalui perdagangan pula suatu negara bisa menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangga sehingga secara tidak langsung perdagangan juga berhubungan erat dengan dunia politik.
·         Perdagangan atau Perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Dalam perdagangan ada orang yang membuat yang disebut produsen. Kegiatannya bernama produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan membuat suatu barang. Ada juga yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan mengantar barang dari produsen ke konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli barang. Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dari hasil produksi.


·         Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran.
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya. Antara lain adalah: Perilaku / selera konsumen. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap pendapatan / penghasilan konsumen. Perkiraan harga dimasa depan dan banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan tujuan dari suatu perusahaan, pajak, ketersediaan, dan harga barang pengganti / pelengkap dan prediksi / perkiraan harga dimasa depan.

·        Penentuan Harga Keseimbangan.

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurya permintaan dan kurya penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan dipasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya jika keseimbangan ini telah tercapai.
Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang.
Oleh karena iu harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan.
Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurya permintaan dan kurya penawaran.



Ø  Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematika.
Keadaan Keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematika, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan Permintaan          : Qd = 1.500 – 0,001Pq
Persamaan Penawaran          : Qs = -100 + 0,001Pq
Syarat Keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (Harga Keseimbangan / Harga Pasar).
v MENGHILANGKAN MONOPOLI DAN OLIGAPOLI YANG MERUGIKAN RAKYAT BANYAK.

Salah satu bentuk kebijakan yang akan menghambat terbentuknya kekuatan industri, perdagangan dan BUMN adalah praktek monopoli dan oligapoli yang merugikan masyarakat . Kebijakan disini meliputi :  
A. memperkuat keberadaan lembaga pengawasan persaingan usaha
B. menegakkan supremasi hukum dalammenindak setiap pelanggaran yang terjadi; 
C. membangun infrastuktur usaha yang sehat dan dinamis agar tercipta iklim yang kondusif.


v FAKTOR PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional, di antaranya:
1) Perbedaan Mata Uang Antar Negara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayaran tersebut tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal, nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan memudahkan proses perdagangan, perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2) Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi (produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang-barang produksi negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
3) Pembayaran Antar Negara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai, maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi (seperti ancaman perampokan). Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai, melainkan melalui kliring internasional, telegraphic transfer, atau menggunakan L/C.
4) Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya, dalam satu wilayah regional terdapat sejumlah organisasi ekonomi. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negara anggota saja. Suatu organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, maka akan mengalami kesulitan
·      KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Secara umum, kerja sama ekonomi internasional dapat dimaknai sebagai kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja atau pun lebih.
Kerja sama ekonomi internasional memiliki tujuan sebagai berikut :
§  Meningkatkan Ekspor/Impor
Untuk memperlancar ekspor/impor, suatu negara dapat bergabung dalam organisasi perdagangan internasional sehingga mengetahui kebijakan perdagangan antar negara. Dengan demikian, negara tersebut bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.

§  Mempercepat Pembangunan Nasional
Kerja sama ekonomi antar negara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau pun lembaga keuangan internasional lainnya.

§  Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama internasional diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.

§  Mempererat Jalinan Persahabatan Antar Negara
Keterlibatan negara-negara di dunia dalam kerja sama internasional dapat mempererat persahabatan antar negara. Kondisi ini memberikan kontribusi positif dalam menjaga persaudaraan antar negara.

§  Memelihara Perdamaian Dunia
Untuk mewujudkan perdamaian, dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat terjalin diawali melalui kerja sama ekonomi antar negara.
·        Beberapa Bentuk Kerja Sama Internasional, Antara Lain:
§  Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.

§  Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis-geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya, ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.

§  Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama sub regional dilakukan oleh beberapa negara di dalam sub kawasan. Misalnya, kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan ‘Benelux’. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

§  Kerja Sama Antar Regional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya, negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.

§  Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.


~JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN~
A) Elastisitas Permintaan Silang Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.  Besarnya elastisitas silang (Ec) dapat dihitung berdasarkan kepada rumus berikut :








Ec = Persentasi perubahan jumlah barang X yang dimint
Presentasi perubahan harga barang Y
 
 






B) Elastisitas permintaan pendapatan Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas permintaan pendapatan (Ey) dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :





Ey = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan pendapatan
 




 









v  Jenis – jenis Permintaan :
1) Permintaan Efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli
    dan melakukan transaksi.
2) Permintaan Potensial, yaitu permintaan terhadap atau jasa yang disertai daya beli
    tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya ( belum dilakukan transaksi )
3) Permintaan Absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli
 

~Teori Penawaran~

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:

1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.

2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.

3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.

4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.

5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.

8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.



Fungsi penawaran
Adalah suatu fungsi yg menyatakan hubungan antara harga dgn jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau dijual produsen jika variable lain konstan(ceteris paribus)
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.
Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan.

  
Pengertian harga

Pengertian Harga merupakan salah satu variabel yang harus dikendalikan secara benar, karena harga akan sangat berpengaruh terhadap beberapa aspek kegiatan perusahan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan. 

Maka daripada itu beberapa para ahli mengemukakan definisi harga. Salah satu pendapat para ahli mengatakan bahwa harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk  dan pelayanan yang menyertainya
Secara umum pengertian harga adalah nilai pertukaran dari suatu produk atau jasa. Ini adalah jumlah yang mau dibayar oleh seorang pembeli untuk suatu barang atau jasa. Hal ini dapat merupakan nilai yang diminta oleh seorang penjual untuk barang yang ditawarkan untuk dijual. Harga adalah faktor utama dalam bersaing untuk menjual barang industri maupun barang konsumen. 

Dalam perekonomian harga pasar dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan skill. Dalam metode tersebut sebenarnya harga menjadi suatu pengatur dasar pada system perekonomian secara keseluruhan karena mempengaruhi alikasi sumber-sumber yang ada. Suatu tingkat upah yang tinggi dapat menarik tenaga kerja yang lebih banyak dan skill yang lebih baik.
menurut Stanton (2002:269), bahwa penetapan harga meliputi 5 tahap, yaitu : 

a.  Mengestimasi permintaan untuk produk tersebut. 
Pada tahap ini seharusnya produsen perlu membuat estimasi permintaan barang atau jasa yang dihasilkan secara total. Hal ini untuk lebih memudahkan dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru. 

Pengestimasian permintaan tersebut dapat dilakukan dengan jalan : 
  1. Menentukan barang yang diharapkan (expected price) yakni harga yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen yang ditentukan berdasarkan ancar-ancar. 
  2. Mengestimasi volume penjualan pada berbagai tingkat harga. 

Hal ini perlu dilakukan menyangkut pertimbangan yang berhubungan dengan elastisitas pemintaan suatu barang. Artinya barang yang  memiliki permintaan pasar elastis, biasanya akan ditetapkan harga lebih rendah bila dibandingkan barang yang mempunyai inelastis. 

Estimasi tersebut perlu dilakukan untuk mencari titik pulang pokok minimal harus dicapai perusahaan. 

b.  Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan. 
Kebijaksanaan penentuan harga tentu harus memperhatikan kondisi persaingan yang ada di pasar serta sumber-sumber penyebab lainnya.  Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari : 
  1. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
  2. Barang pengganti atau subsitusi. 
  3. Barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. 
  4. Menentukan market share yang dapat diharapkan. 
  5. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar. 
Ada beberapa strategi harga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang sesuai

Macam macam harga
Ternyata harga juga terdapat macam-macamnya, harga dapat dibagi menjadi empat macam yaitu :
1. Harga subjektif
Harga subjektif adalah suatu harga yang asalnya dari taksiran seseorang. Setiap pembeli dan juga penjual mempunyai harga taksiran terhadap barang yang akan dibeli atau dijual. Jadi setiap orang berbeda-beda, dan mungkin tidak selalu sama atau tepat dengan harga pasarannya (harga sesungguhnya).

2. Harga objektif (harga pasar)
Seringkali kita menggunakan kata harga pasaran untuk menentukan harga suatu barang. Dan itu memang ada, harga objektif atau harga pasar adalah harga yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak, dalam hal ini pembeli dan penjual. Harga pasar disebut juga dengan harga yang umum, dan menjadi patokan bagi penjual-penjual yang ada di pasar. 

3. Harga pokok
Pengertian dari harga pokok adalah nilai uang yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang.

4. Harga jual 
Definisi dari harga jual adalah harga yang didapat dari jumlah harga pokok dengan laba atau keuntungan yang diinginkan oleh penjual. Meskipun harga harga yang ditawarkan tidak sama, secara keseluruhan di pasar akan terdapat suatu harga yang umum. Setiap penjual akan menyesuaikan diri dengan harga pasar.     

B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang adil.

C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Fungsi harga
1.Terbentuknya harga difungsikan untuk menunjang aktivitas transaksi yang berkembang di seluruh dunia. Melalui harga tersebut maka kegiatan perdagangan yang terjadi dapat meluas dengan sempurna dan tidak dapat dibatasi oleh hal apapun.
2. Melalui harga maka segala macam transaksi menjadi lebih mudah. Hal ini dikarenakan harga dapat dijadikan sebagai alat tukar antara pelaku pasar yakni penjual dan pembeli sekaligus dapat disubtitusi menggunakan uang sebagai penentu besarnya transaksi.
3. Harga juga dapat dijadikan sebagai patokan untuk memperhitungkan nilai nominal sebuah produk. Meskipun terlihat rumit, namun penentuan ini dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah ongkos produksi maupun ongkos tambahan lainnya untuk menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa.
 4. Fungsi harga dapat digunakan untuk membantu pembeli memutuskan cara mendapatkan manfaat terbaik yang dapat diperoleh berdasarkan kemampuan membelinya. Dengan demikian, harga dapat membantu pembeli agar dapat mengalokasikan daya belinya terhadapt beberapa jenis produk baik barang maupun jasa.
5. Fungsi harga juga dapat mendidik konsumen terhadap beberapa faktor yang terdapat di dalam produk barang maupun jasa yang diinginkan. Salah satu faktor yang paling disegani oleh pembeli adalah kualitas.

Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
 

 


0 komentar:

Posting Komentar