Rabu, 08 Februari 2017

INDEKS HARGA SAHAM ( Terpadu )



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjula dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjula dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal, sedangkan pembeli (investor)adalah pihak yang ingin membeli modal di eprusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya. 
Bursa efek indonesia merupakan self regulatory organizition (SRO) yang berperann sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di indonesia. Menurut Husnan (2005:3). Pasar modal didefinisikan sebagai “pasar untuk berbagi instrumen keuangan (sekuritas ) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modalsendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities,maupun perusahaan swasta”. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal memperdagangkan berbagai komoditas modal sebagai instrumen jangka panjang. Komoditas modal tersebut dibagi enjadi dua kelompok yaitu modal yang diperoleh dengan hutang dan modal sendiri. Modal sendiri merupakan surat berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti saham, option , warrant, dan right. Sedangkan modal hutang yaitu surat berharga pendapatan tetap seperti obligasi dan obligasi konversi.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di bursa efek yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham tersebut. Sehingga semakin banyak investor yang meminati saham perusahaan maka semakin tinggi pula harga saham yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat dari indeks harga saham kelompok makanan dan minuman yang merupakan salah satu indeks dari 5 indeks sektoral di Bursa efek Indonesia yang mempunyai tingkat harga saham yang cukup baik selain industri pertanian, pertambangan , industri dasar dan kimia, dan aneka industri.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang di maksud dengan INDEKS sebagai alat ukur didalam bursa efek ?
2.      Jenis-jenis INDEKS HARGA di Indonesia?
3.      Apa yang dimaksud CORPORATEA ACTION ?

C.    TUJUAN PENULISAN
A.    Agar mahasiswa mengetahui tentang pasar modal khusunya tentangalat ukur bursa efek(INDEKS).



BAB II
PEMBAHASAN
A.    INDEKS HARGA SAHAM
            Berbicara tentang pasar modal tidak lepas dari pembahasan indeks harga saham. Indeks harga saham adalah Indikator yang menunjukan pergerakan harga saham. Indeks harga saham berfungsi sebagai indicator tren pasar, arinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Indeks harga saham juga dinyatakan dalam angka atau indeks, tujuan indeks harga saham adalah untuk menganalisis atau menghindai dampak negatif dari penggunaan harga saham. Corporat action yang dilakukan oleh perusahaan dapat merusak analisis apabila menggunakan harga saham dalam rupiah tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Dengan indeks saham dapat mengindari kesalahan analisi walaupun tanpa koreksi .
DIpasar modal, sebuah Indeks diharapkan mempunyai fungsi sebagai beikut :
A.    Sebagai indikator trend pasar
B.     Sebagai indicator tingkat keuntungan
C.     Sebagai tolak ukut (benchmark)kineja suatu portofolio
D.    Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif
E.     Berkembangnya produk derivative
F.      Menunjukkan kualifikasi dan kinerja emiten
G.    Menunjukkan kpercayaan investor dalam dan luar
H.    Menggambarkan arah capital folw di suatu Negara
I.       Begairahnya sumber pendanaan eksternal dngan cost of capital rendah
Indeks yang sering kita lihat di televise atau media lainnya adalah indeks saham gabungan, yaitu indeks yang mencerminkan pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa tersebut.sebagai contoh, jika dikatakan bahwa IHSG (indeks harga saham gabungan) di BEI berada pada level 3.500, artinya indeks tersebut menggambarkan atau mewakilli pergerakan harga seluruh saha yang ada di BE, yaitu sekitar 400-an saham.

B.     JENIS-JENIS INDEKS HARGA SAHAM DI INDONESIA

1.      INDEKS INDIVIDUAL
Ketika pertama kali saham dicatatakan di bursa efek, yaitu pada pagi hari sebelum perdagangan di bursa dimulai, saham tersebut sudah mempunyai harga, yaitu harga yang dibayarkan oleh investor di pasar perdana, atau harga perdana. INDEKS INDIVIDUAL yaitu indeks yang menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. Apabila terjadi corporate action, misal nya split, pembagian saham bonus, atau deviden saham, maka nilai dasar harus disesuaikan. Perhitungan indeks saham individu dilakukan dengan rumus berikut ini :



            CONTOH soal INDEKS INDIVIDU :
Pada tanggal tanggal 27/8/1990 sah GGRM dicatatkan di Bursa Efek sebagai berikut :
a.       Jumlah saham sebanyak 481.022.000 unit saham
b.      Harga perdana Rp.10.250.
c.       Nilai nominal Rp.1000.
Pada periode berikutnya, harga pasar saham GGRM berubah setiap hari. Berikut ini adalah data harga penutupan harian:

12/12/1990    
Rp 6.200
23/12/1991
Rp 5.000
29/12/1992
Rp 2.030
23/13/1993
Rp 8.400
28/12/1994
Rp 13.125
28/12/1995
Rp 24.100

d.      Pada tanggal 3/6/1996 dilakukan split dari nominal Rp 1000. Menjadi Rp 500. Dan pembagian saham bonus sebanyak 962.044.000. unit saham. Harga pasar adalah Rp 24.000 per 28 Desember 1995.

e.       Data closing price           
Tanggal    27/12/1996      Rp.10.200
                 30/12/1997      Rp.  8.250
                 30/12/2000      Rp.13.000

Diminta:
1.      Hitunglah nilai dasar per unit sebelum tindakan split dan pembagian saham bonus!
2.      Hitunglah nilai dasar per unit sesudah tindakan split dan pembagian saham bonus!
3.      Hitunglah indeks saham GGRM pada tanggal closing price di atas

Jawaban:
1.      Nilai dasar sebelum split dan pembagian saham bonus adalah Rp.10.250
2.      Jumlah saham yang beredar bertambah pada tanggal 3/6/96 karena :
Split sebanyak                                          481.022.000 unit
Saham bonus                                            962.044.000 unit
total tambahan                                          1.443.066.000 unit
jumlah saham awal                                               481.022.000 unit
total saham setelah split/SB                                 1.924.088.000 unit
(4 kali dari awal, atau 4 X 481.022.000 unit = 1.924.088.000 unit)
Jadi nilai dasar turun menjadi                  = ¼ X 10.250 = Rp.2.562.50.
3.      Indeks harga saham sebelum split dan pembagian saham bonus:

12/21/1990 = (6.200 : 10.250) x 100                   = 60,48
23/12/1991 = (6.000 : 10.250) x 100                   = 48,78
29/12/1992 = (3.050 : 10.250) x 100                   = 29.76
23/12/1993 = (8.400 : 10.250) x 100                   = 81,95
28/12/1994 = (13.124 : 10.250) x 100                 = 128,05
28/12/1995 = (24.100 : 10.250) x 100                 =235,12
Indeks harga saham sesudah split dan pembagisan saham bonus:
     27/12/1996 = (10.200 : 2.562,5) x 100                       =398,05
     30/12/1997 = (  8.250 : 2.562,5) x 100                       =321,95
     30/12/2000 = (13.000 : 2.562,5) x 100                       =507,52

Manfaat Indeks
     Sesudah split dan pembagian saham bonus, harga saham dalam rupiah turun dari Rp24.100 menjadi Rp.10.200, Rp.8.250, dan Rp.13.000 sehingga investor tampak menderita kerugian. Sebenarnya, investor mendapat keuntungan yang besar karena jumlah saham yang diterima lebih banyak 3kali lipat. Sesuai dengan kenaikan jumlah saham. Bedasarkan contoh di atas, tampak bahwa 1 saham lama dengan harga pasar Rp.24.100 (18/12/1995) mendapatkan saham baru yang berasal dari 1 unit hasil split dan 2 unit saham bonus. Jadi jumlah saham yang dimiliki investor  menjadi 4 unit saham dengan harga pasar Rp.10.200 atau total Rp.40.800. keuntungan investor dengan adanya split dan pembagian saham bonus adalah Rp.40.800 – Rp.24.100 = Rp.16.700 atau 69,3%. Jadi, salah besar membandingkan harga Rp.24.100 dengan Rp.10.200, karena hasilnya akan negartif atau investor merugi
     Oleh karena itu, jangan gunakan harga dalam rupiah, tetapi gunkan indeks harga saham untuk mengetahui untung rugi atau tindakan corporate action tersebut. Jelas sekali indeks harga saham akan meningkat tajam sesudah split  saham bonus dan digunakan tersebut berarti menguntungka investor. Penghitungan return saham dengan membandingkan harga saham dengan harga saham masa lalu dapat dibenarkan dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi corporate action, atau harga sebelum corporate action disesuaikan terlebih dahulu.

2.      INDEKS HARGA SAHAM PERSIAL ATAU INDEKS LQ-45
Indeks harga saham parsial atau Indeks LQ-45 yaitu indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan yang mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap pihak dapat menciptakan indeks saham yang terdiri dari beberapa jenis saham untuk kepentingan sendiri. Apabila indeks harga saham persial tersebut ternyata baik digunakan sebagai pedoman bagi investor. Maka indeks tersebut akan laris diperdagangkan. Misalnya, indeks Nikkei 225 adalah indeks dari 225 jenis saham di jepang, dan indeks SOP 100 adalah indeks gabungan dari 100 jenis saham di Amerika Serikat. Indeks harga saham persial tersebut lebih laku diperdagangkan dari pada indeks harga saham gabungan (composite index)
            Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks saham harga persial adalah :
           
                                                                       
                                                                                                                  
            Indeks saham 100   =                                                                                       X 100
                                                                       

Di mana:
Indeks 100= jumlah kapitalisasi pasar dari 100 emiren dibagi dari jumlah nilai dari 100 emiten.kemudian dikalikan dengan 100 dengan angka dasar.
Kapitalisasi pasar         =  saham beredar x harga pasar per unit pasar
Total nilai dasar           =  jumlah saham beredar x nilai dasar perunit
Indeks 100 berarti indeks dari 100 saham

Perhitungan indeks harga saham untuk 100 jenis saham  :
NO
EMITEN
JUMLAH SAHAM  (JUTAAN)
HARGA PASAR PER UNIT
NILAI DASAR PER UNIT
KAPITALISASI PASAR (JUTAAN)
1
2
3

5
6 = 3 X 4
1
2
100
A
B
Z
100
200
50
500
600
2.000
200
100
500
50.000
120.000
100.000







1.500.000
Pada bursa efek Jakarta,indeks harga saham gabungan persial dijumpai indeks LQ45.yaitu indeks saham gabungan dari 45 jenis saham terpilih ,jenis saham terpilih harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh bursa dan LQ45 selalu disesuaikan setiap periode6 bulan sekali. Walaupun hanya 45 jenis saham dari seluruh jenis saham yang dimiliki sekitar 335 emiten. Tetapi nilai yang diwakilinya mencapai lebih 80% dari total kapitalisasi pasar. Indek LQ45 di bursa efek Jakarta dimulai pada tahun 1995 dan indeks ini diterbitkan setiap bulan.

            PERKEMBANGAN INDEK LQ45 SETIAP AKHIR PERIODE
Tahun/bulan
Indeks LQ45
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
83,59
89,44
142,88
80,65
80,06
91,98
151,90

*Pada periode akhir 1999 semua harga saham emningkat stelah presiden baru replubik Indonesia, KH.Abdurahman Wahid Dari partai Kebangkita Bangsa (PKB) terpilih oleh majelis permusyarawatan rakyat (MPR). Kenaikan harga ini umumnya mencerminkan harapan investor terhadap presiden baru untuk membawa kebaikan politik dan ekonomi. Penurunan terpilih pada tahun 2000 dan 2001 karna presiden berasal dari partai kebangkitan bangsa, tidak kuasa membendung guncangan dan  dilakukan dewan perwakilan rakyat,dan tergesa ingin melihat kinerja presiden dalam tempo singkat.akhirnya presiden dijatuhkan oleh MPR dan digantikan oleh Mega Wati Soekarno Putri yang berasal dari partai PDI Perjuang. Keadan politik dan ekonomi mulai lebih baik dari tahun 2002 dan 2003.

3.      INDEKS HARGA GABUNGAN
Indeks harga saham gabungan (composite srock price index= CSPI) merupakan suatu nilai yang untuk mngukur kinerja kerja saham yang tercatat disuatu bursa efek. Indeks harga saham gabungan ini ada yang di keluarkan oleh bursa efek yang bersangktan secara resmi dan ada yang dikeluarkan oleh institusi swasta tertentu, seperti media massa keuangan,institusi keuangan dan lain-lain. Maknah gabungan (composite) disini berarti kinerja saham yang dimasukkan dalam hitungan jumlah sahamnya lebih dari satu, ada yang 20 saham, 30 saham, 40 saham, 45 saham,dan bahan seluuh saham yang tercatat pada bursa efek tersebut.

4.      INDEKS HARGA SAHAM SEKTORAL
Indeks harga saham sektoral yaitu menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing masing sektor, misal nya sektor keuangan, sektor pertambangan dan lain-lain. Di BEI, Indeks sektoral terbagi atas Sembilan sektor yaitu: pertanian, petambangan, industri dasar, aneka industri, komsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan, dan jasa,seta manufaktur.

5.      INDEKS SYARIAH ATAU JII (Jakarta Islamic indeks)
Indeks syariah atau JII (Jakarta Islamic indeks), yaitu indeks yang terdiri atas 30 saham yang mengakomodasi syariat investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan syariah islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat islam. Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentengan dengan syariah sebagai berikut.
A.    Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
B.     Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional .
C.     Usaha yang memperoduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong di haramkan.
D.    Usaha yang memperoduksi, mendistribusikan dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

6.      INDEKS BISNIS-27

Indeks bisnis-27 adalah harga saham yang diluncurkan oleh BEI bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. Indeks ini terdiri atas 27 saham pilihan berdasarkan kriteria fundamental dan teknikal. Beberapa kriteria fundamental yang dipertimbangkan adalah laba usaha, laba bersih, ROA,ROE dan DER. Bebarapa kriteria teknikal yang dipertimbangkan adalah hari transaksi,nilai,volume dan frekuekensi transaksi,serta kapitalisasi pasar.





7.      INDEKS PEFINDO -25

Indeks pefindo-25 adalah indeks yang dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal dengan cara membangun suatu benchmark indeks harga saham baru yang secara khusus memuat kinerja harga saham emiten kecil dan menengah melalui kriteria dan metodologi yang konsisten. Tujuan yang ingin dicapai dari PEFINDO25 adalah: (1) meningkatkan eksposur keberadaan emiten-emiten SME di bursa. Dengan adanya indeks ini diharapkan akan dapat lebih menampilkan emiten-emiten SME yang memiliki kinerja keuangan dan likuiditas yang baik ; (2) menjadi tambahan acuan dalam membentuk portofolio investasi; (3) sebagai benchmark untuk produk-produk derivative seperti ETF saham Emiten SME.

8.      INDEKS SRI-KEHATI

Indeks sri-kehati adalah indeks harga saham yang merupakan hasil kerja sama antara BEI dan yayasan keanekaragaman hayati Indonesia (kehati) yang bergerak dalam bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Indeks ini diciptakan sebagai barometer bagi investor menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang memiliki kesadaran terhadap lingkungan,sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.


9.      INDEKS KOMPAS 100

Indeks kompas 100 adalah indeks harga saham BEI yang dikeluarkan oleh BEI bekerja sama dengan harian KOMPAS. Indeks ini resmi diluncurkan pada 10 agustus 2007. Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan kedalam indeks kompas 100 harus memiiki likuiditas yang tinggi,nilai kapitalisasi pasar yang besar,serta merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.
“Gambar Indeks harga saham harian Indonesia 2/12/2016”


C.     CORPORATE ACTION

Corporate action adalah tindakan yang dapat mempengaruhi aktivitas emiten yang dapat berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar dan berpengaruh terhadap harga saham dipasar.corporate action merupakan berita yang umum menyedot perhatian pihak-pihak yang terkait dipasar modal,khususnya para pemegang saham.


Corporation action adalah tindakan perusahaan untuk melakukan :
a.       Pemanggilan rapat umum pemegang saham (RUPS).
b.      Pengeluaran saham baru melalui right issue.
c.       Pengeluaran saham baru melalui warrant.
d.      Pengeluaran saham baru melalui convertible bonds.
e.       Menambah jumlah saham melalui split.
f.       Menambah jumlah saham melalui saham bonus.
g.      Menambah jumlah saham melalui deviden saham.
Dari ke-7 tindakan corporate action diatas yang dapat mempengaruhi indeks harga saham riil adalah tindakan nomor 2 sampai dengan 7, karena dapat mempengaruhi harga saham dipasar.tindakan nomor 2 sampai dengan 4 juga mempengaruhi indeks saham teoritis ,karena total nilai dasar dan nilai dasar persaham berubah. Tindakan nomor 5 sampai dengan 7 tidak mempengaruhi indeks harga saham teoritis karena total nilai dasar tidak berubah,atau perubahan nilai dasar persaham seimbang dengan perubahan harga pasar yang disesuaikan.
a.      Penerbitan right issue
Setelah perusahaan berhasil menambah modal melalui penawaran umum kepada masyarakat tetapi masih juga kekurangan modal, maka perusahaan dapat mencari tambahan modal melalui emisi berikutnya yaitu right issue. Namun saham baru tersebut harus ditawarkan terlebih dahulu kepada para pemegang saham yang sudah ada, sebelum ditawarkan kepada masyarakat umum. Pemegang saham lama mendapathak untuk membeli saham baru itu terlebih dahulu,yang disebut preemptive right.buktiright diberikan secara gratis kepada para pemegang saham lama,dan hanya membayar sebesar harga pelunasan (strike price)pada saat ditukarkan dengan saham baru.apabila pemegang saham lama tidak ingin menukarkan bukti right dengan saham baru, maka bukti right tersebut dapat dijual dibursa efek melalui kantor broker efek.pelaksanaan penukaran bukti right dengan saham baru harus dilakukan sebelum 6 bulan sejak diterbitkan.
Pengeluaran saham baru right issue akan miningkatkan modal disetor,meningkatkan ekuitas, dan menambah jumlah saham beredar tetapi akan menurunkan harga saham dipasar.penurunan itu disebabkan karena harga pelaksanaan atau strike price atau exercise price selalu lebih rendah dari pada harga pasar saat penerbitan right issue. Namun right issue tidak selalu menurunkan indeks harga saham tersebut, kadang-kadang indeks juga dapat naik tergantung pada reaksi pasar apakah bersifat positif atau negative.
b.      PENERBITAN WARRANT
Waran (warrant) sangat mirp dengan right issue, yaitu pemegang saham lama berhak untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan pada waktu tertentu.hak tersebut diberikan kepada pemegang saham lama secara Cuma-Cuma, hanya saja pada waktu akan ditukarkan dengan saham baru harus membayar sejumlah harga yang sudah ditetapkan ketika waran akan diturunkan dengan saham baru harus membayar sejumlah harga yang sudah ditetapkan ketika waran diterbitkan.
Pemegang saham lama tidak akan menukarkan waran dengan saham baru selama harga pasar masih dibawah strike price. Pemegang sahma lama yang tidak ingin menukarkan waran dengan saham baru dapat memperdagangkan bukti waran tersebut dibursa efek melalui kantor broker efek.pemegang waran akan menukarkan dengan saham baru apabila harga pasar saham sudah berada diatas strike price. Pemegang waran dapat terus menerus memegang waran sampai kenaikan harga pasar saham jauh lebih besar ,sepanjang belum jatuh tempo,untuk mendapat keuntungan yang lebih besar jika saham yang bersangkutan termasuk jenis saham blue chip. Apabila sampai jatuh tempo harga pasar masih dibawah striker price, berarti waran tersebut sudah tidak bernilai. Apabila pemegang waran lalai menukarkan waran dengan saham baru atau tidak menjual bukti waran itu sampai jatuh tempo, berarti dianggap menerima resiko kerugian karena warannya sudah tidak bernilai.

c.       Penerbitan convertible bonds.
Seperti halnya right issue dan waran, convertible bonds juga dapat mengubah jumlah modal disetor,agio saham ekuitas, dan jumlah saham. Cara perhitungan penyesuaian indeks harga saham dan penyesuaian harga saham pada saat penukaran convertible bonds dengan saham baru seperti right issue
Mekanisme dari convertible bonds adalah sejak awal sudah ada klausul bahwa pelunasan obligasi dapat dilakukan dengan dua cara dan pemegang obligasi berhak memilihnya,yaitu: (1) pelunasan secara tunai dan (2) dikonversi dengan saham pada perbandingan tertentu.
d.      Tindakan split
Split(pemecahan) saham dilakukan dengan beberapa alasan, tergantung pada tujuan split apakah memperbanyak jumlah saham(split-up) atau memperkecil jumlah saham (split down).jika harga saham dipasar dianggap terlalu tinggi dibandingkan dengan harga-harga saham lainnya,maka dapat dilakukan split-up. Tindakan split-up akan meningkatkan jumlah saham beredar dan menurunkan harga saham dipasar sehingga terjangkau oleh para investor. Akan tetapi, split-up juga dapat membuat likuiditas perdagangan meningkat dan pada gilirannya dapat meningkatkan image saham perusahaan sebagai saham yang likuid diperdagangkan.
Split-up. Split 1:2 berarti satu saham lama ditarik dari peredaran dan diganti dengan 2 saham baru tetapi nominal saham baru iti lebih kecil,yaitu 1/2 dari nominal sebelumnya. Tindakan split-up hanya alan menaikkan jumlah saham dan menurunkan nominal saham, tetapi tidak mengubah total modal disetor dan total ekuitas. Harga pasar saham setelah split-up akan turun secara teoritis menjadi 1/2 harga pasar semula, tetapi harga pasar riil dapat diatas  maupun dibawah harga teoritisnya. Indeks harga saham secara teoritis tidak akan berubah,tetapi indeks harga pasar riil dapat berubah.
Split-down atau reverse split adalah tindakan menurunkan jumlah saham beredar. Tujuan reverse split adalah untuk meningkatkan harga saham dipasar agar image perusahaan meningkat. Split-down dilakukan dengan menarik kembali sejumlah saham yang beredar dan diganti dengan satu saham baru yang nominalnya lebih tinggi, tetapi tidak mengubah total modal disetor dan total ekuitas. Split 5:1 berarti 5 saham lama diganti dengan satu saham baru.
e.       Penerbitan saham bonus
Saham bonus adalah saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Sementara itu,agio saham berasal dari selisih antara harga jual saham dan harga nominal saham. Saham bonus (SB) diberikan kepada pemegang saham lama secara gratis. Di sini SB 1:2 berarti setiap satu saham lama mendapatkan 2 unit saham tambahan dengan nominal yang sama. Pengeluaran SB akan membuat modal disetor bertambah dan agio saham berkurang, tetapi tidak mengubah total ekuitas. Modal disetor  bertambah karena jumlah saham bertambah,yaitu berasal dari kapitalisasi agio. Karena jumlah saham bertambah,maka laba persaham akan berkurang dan akan berdampak turunnya harga saham bertambah, maka laba persaham akan berkurang dan akan berdampak turunnya harga saham dipasar. Akan tetapi, indeks harga saham secara teoritis tidak berubah, sementara indeks harga pasar riil akan berubah jika harga pasar teoritis berbeda dengan harga pasar riil.
f.        Penerbitan deviden saham
Deviden saham berasal dari kapitalisasi laba ditahan. Deviden saham memiliki nominal yang sam dengan saham yang ada, tetapi dikonversi dengan harga pasar dan harga konversi minimun sama dengan harga nominalnya apabila harga pasar berada dibawah nilai nominal. Pengeluaran dividen saham akan menaikkan jumlah saham dam modal disetor, tetapi total ekuitas tidak berubah. Jika peningkatan jumlah saham disertai setoran dividen saham sebesar harga pasar,maka harga pasar akan tetap,tetapi indeks pasar teoritis memerlukan penyesuaian. Perubahan indeks pasar terjadi karena nilai dasar persaham berubah. Dividen saham ini merupakan pengganti atas tidak dibagikannya deviden tunai,dengan alasan perusahaan membutuhkan dana tunai untuk perluasan pabrik atau perluasan pemasaran. Deviden saham merupakan cermin bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan.




KESIMPULAN

Indeks harga saham merupakan cerminan dari fluktuasi harga saham dipasar dinyatakan dalam suatu angka dan didasarka pada angka dasar tertentu. Indeks harga saham berubah karena harga saham dipasar berubah. Indeks harga saham juga dapat berubah karena perubahan total nilai dasar saham. Perubahan total nilai dasar saham terjadi karena perusahaan mengeluarkan modal saham tambahan melalui right issue,waran, dan convertible bonds. Saham bonus dan split tidak mengubah total nilai dasar.
            Jenis indeks harga saham adalah indeks harga saham individu, indeks harga saham parsial,dan indeks harga saham gabungan (composite indeks). Setiap pihak boleh membuat indeks pasial untuk kepentingan sendiri, indeks harga saham banyak digunakan untuk menganalisis return saham.return saham yang dihitung dengan menggunakan harga saham dalam rupiah sangat berbahaya apabila selama periode pembanding harga tersebut telah terjadi corporate action.



DAFTAR PUSTAKA

DR. Jogiyanto H.M,M.B.A.,Akt “Teori portofolio dan analisis investasi” BPFE-YOGYAKARTA Edisi ke 3,oktober 2003.
Tjiptono Darmaji ”Pasar modal di Indonesia” salemba empat edisi ketiga,2012
Dr. Nor Hadi, SE., M.SI,Akt “Pasar modal” graha ilmu edisi pertama,2013


" Sekian Dan Terima Kasih Atas Kunjungan Anda???.....

0 komentar:

Posting Komentar