Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak sehingga bila
tidak ditangani akan menimbulkan banyak masalah pencemaran. Beberapa metode
pengolahan sampah telah diterapkan manusia untuk menangani permasalahan sampah.
Masing-masing metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena
itu, masih perlu terus dikembangkan berbagai metode baru atau modifikasi yang
dapat menyempurnakan metode yang telah ada. Berikut kami akan menjelaskan metode penimbunan , insinerasi , daur ulang , pembuatan kompos , & membuat biogas.
•Terdapat dua cara
penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open
dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah
dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan,
biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Berbagai permasalahan
yang ditimbulkan oleh metode open dumping menyebabkan dikembangkan metode
penimbunan sampah yang lebih baik, yaitu sanitary landfill.
Pada metode sanitary
landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan
lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Sampah yang
ditimbun dipadatkan, kemudian ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap hari.
Hal ini akan mencegah tersebarnya gas metan yang dapat mencemari udara dan berkembang biaknya berbagai agen penyebab penyakit.KELEMAHAN LIMBAH PADAT
Kelemahan utama penanganan sampah dengan cara penimbunan
adalah cara ini menghabiskan lahan. Sampah akan terus terproduksi sementara
lahan untuk penimbunan akan semakin berkurang .
Sampah yang ditimbun sebagian
besar sulit terdegradasi sehingga akan tetap berada di area penimbunan untuk
waktu yang sangat lama. Berikut contoh limbah padat :
Kelemahan utama penanganan sampah dengan cara penimbunan
adalah cara ini menghabiskan lahan. Sampah akan terus terproduksi sementara
lahan untuk penimbunan akan semakin berkurang .
Sampah yang ditimbun sebagian
besar sulit terdegradasi sehingga akan tetap berada di area penimbunan untuk
waktu yang sangat lama. Berikut contoh limbah padat :
METODE INSINERASI
•Insinerasi adalah
pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator.
Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak
(bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan. Meski
demikian, tidak semua jenis limbah padat dapat dibakar dalam insinerator. Jenis limbah padat
yang cocok untuk insinerasi di antaranya adalah kertas, plastik, dan karet,
sedangkan contoh jenis limbah padat yang kurang sesuai untuk insinerasi adalah
kaca, sampah makanan, dan baterai.
Kelemahan utama metode insinerasi adalah biayanya yang mahal, selain itu insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi pencemar udara serta abu /asap pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa yang berbahaya.
Kelemahan utama metode insinerasi adalah biayanya yang mahal, selain itu insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi pencemar udara serta abu /asap pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa yang berbahaya.
METODE DAUR ULANG
•Proses
daur ulang sangat
berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena bahan buangan diolah menjadi
bahan yang dapat digunakan kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang
dapat didaur ulang adalah kertas, kaca, plastik,
dan karet.
•Bahan-bahan
yang didaur ulang dapat dijadikan produk baru yang jenisnya sama atau produk
jenis lain. Contohnya, limbah kertas bisa didaur ulang menjadi kertas kembali.
Limbah kaca dalam bentuk botol atau wadah bisa didaur ulang menjadi botol atau
wadah kaca kembali atau dicampur dengan aspal untuk menjadi bahan pembuat jalan.. Botol plastik bekas yang
terbuat dari plastik jenis polyetilen terftalat (PET) bisa didaur ulang menjadi
berbagai produk lain, seperti baju poliyester, karpet, dan suku cadang mobil.
Gelas dan peralatan plastik
Pembuatan Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti sayuran, daun dan ranting, serta kotoran hewan, melalui proses degradasi/penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos merupakan saIah satu cara terbaik untuk mengurangi timbunan sampah organik. Cara ini sangat cocok diterapkan di Indonesia, karena cara pembuatannya relatif mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, kompos dapat dijual sehingga dapat memberikan pemasukan tambahan atau bahkan menjadi alternatif mata pencaharian. Pembuatan biogas dari kotoran sapi harus dalam keadaan anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Membuat
Biogas
•Biogas yaitu gas
yang dihasilkan dari sistem penguraian beberapa bahan organik oleh
mikroorganisme pada keadaan langka oksigen (anaerob). bahan-bahan organik termasuk di
antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.
Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
•Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
KESIMPULAN
Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak sehingga bila
tidak ditangani akan menimbulkan banyak masalah pencemaran. Beberapa metode
pengolahan sampah telah diterapkan manusia untuk menangani permasalahan sampah.
Masing-masing metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Belum ada
satupun dari metode yang telah diterapkan manusia yang dapat menyelesaikan
permasalahan sampah dengan sempurna. Oleh karena itu, masih perlu terus
dikembangkan berbagai metode baru atau modifikasi yang dapat menyempurnakan
metode yang telah ada. Penanganan limbah padat yang sangat banyak dapat kita
lakukan dengan cara cara atau metode Penimbunan,Inseinerasi,Pembuatan
kompos,Pembuatan biogas dan Daur ulang.
0 komentar:
Posting Komentar