Kamis, 03 Maret 2016

KEMASYARAKATAN

A. Menyimpulkan Pokok-Pokok Wawancara
Di koran atau majalah tentu kita sering membaca hasil petikan wawancara yang
dilakukan oleh wartawan dengan seorang tokoh atau narasumber. Sebelum petikan
wawancara tersebut ditampilkan menjadi sebuah tulisan, tentunya masih berupa
informasi lisan yang disampaikan secara langsung.
Dalam mengemukakan kembali hasil sebuah wawancara kita dapat memilih
beberapa cara atau versi. Pertama, kita menyajikan seluruh wawancara tersebut
secara utuh dan apa adanya. Kedua, hanya menyampaikan hal-hal yang penting
yang dikemukakan narasumber dengan menggunakan kalimat singkat, dengan
memadukan antara intisari pertanyaan yang dilakukan oleh penanya dengan
jawaban yang diberikan oleh narasumber, serta dengan mengubah kalimat-kalimat
langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek
“Pembakaran Harus pada Suhu 1.200oC”
Belakangan ini, namanya banyak disebut-sebut oleh
media massa. Ia adalah Ketua Tim Studi Kelayakan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Dr.
Ir. Ari Darmawan Pasek. Pria yang juga menjabat
sebagai Kepala Pusat Rekayasa Industri di Institut
Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku bangga bisa
terlibat secara langsung bahkan mengomandani studi
kelayakan rencana pembangunan PLTSa di Gedebage,
Kota Bandung. Berikut petikan wawancara “PR”
dengan Ari seputar PLTSa.Apa kunci dari pengoperasian PLTSa ini?
Kuncinya adalah pembakaran sampah pada temperatur
maksimum 1.200oC dan pengolahan gas buang untuk
menghilangkan logam-logam berat yang terkandung
dalam polutan yang dihasilkan.
Apa yang membuat Tim Studi begitu yakin bahwa
teknologi PLTSa ini ramah lingkungan?
Teknologi pengolahan gas buangnya yang bisa
mereduksi emisi gas buang hingga di bawah baku
mutu yang ditentukan. Meskipun Indonesia belum
memiliki standar baku mutu untuk dioksin dan CO
dari pengoperasian insinerator. Untuk itu, sementara
ini kami menggunakan standar baku mutu dari Cina.
Sebenarnya, standar baku mutu dari Eropa jauh lebih
ketat.Bagaimana cara PLTSa menangani senyawa
berbahaya dioksin yang dihasilkan dari proses
pembakaran sampah?
Dioksin itu langsung terurai pada temperatur
900-1.200oC. Dioksin terbentuk pada proses
pembakaran senyawa yang mengandung klorin
dengan hidrokarbon pada temperatur rendah sekitar
250oC. Pada suhu jauh di atas itu, dioksin terurai.
Sumber dioksin terbesar adalah pembakaran sampah
pada temperatur rendah yang biasa dilakukan
penduduk di bak sampah atau di halaman rumah.
Berdasarkan data BPS tahun 2004, persentase
sampah yang dibakar oleh masyarakat mencapai
35,59 %. Dari hasil penelitian Enri Damanhuri pada
tahun 2005 juga menunjukkan fakta yang sama.
Emisi dioksin justru terdapat pada rokok. Dalam
sebuah penelitian, diketahui bahwa emisi dioksin
(PCCD) dari 20 batang rokok dapat mencapai 5
mikrogram. Padahal, emisi dari pabrik pemusnah
sampah buatan Cina hanya 0,1 nano gram/m3 (1
mikrogram = 1000 nanogram)
Apa pengaruh PLTSa terhadap lingkungan di
sekitar lokasi dan Bandung pada umumnya?
Di Cina, jarak dari PLTSa, ke permukiman itu
kurang dari 100 meter, Bahkan, jarak permukiman
ke pagar PLTSa hanya 50 meter. Tapi, di sana tidak
ada keluhan apa-apa dari warganya. Jika prosedur
pembakaran dan pengolahan gas buang dilakukan
secara benar dan tepat, saya yakin pengaruh buruk
dari PLTSa itu bisa dihindari. Pengaruh PLTSa
terhadap lingkungan nanti akan diteliti lebih jauh
dalam studi analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL). (Lina Nursanty/”PR”)
***
(Sumber: Pikiran Rakyat, 4 Juni 2007; 21)

B. Menjelaskan Hasil Wawancara
Pada pelajaran ini Anda akan berlatih menjadi seorang reporter yang
mewawancarai seorang narasumber atau tokoh terkenal. Sebelum melakukan
wawancara, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu,
yaitu membuat daftar dan menentukan pertanyaan yang akan diajukan kepada
narasumber. Ketika wawancara berlangsung, pertanyaan yang diajukan harus
jelas dengan memperhatikan santun berbahasa. Setelah wawancara, Anda harus
membuat rangkuman hasil wawancara dengan menggunakan kalimat efektif
dan runtut.
1. Membuat daftar pertanyaan wawancara
Daftar pertanyaan wawancara dapat diidentifikasi dengan menggunakan kata
tanya: apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa. Dari kata tanya
apa, dapat Anda turunkan pertanyaan-pertanyaan: apa nama lengkap Ibu/Bapak?
Apa bidang Ibu/Bapak sesungguhnya? Sudah berapa lama Ibu/Bapak menekuni
bidang tersebut? Berapa putra/putri Ibu/Bapak? Berapa umur Ibu/Bapak? Apa
nama perusahaan Ibu/Bapak? Di mana alamat perusahaan tersebut? Berapa hasil
perusahaan Ibu/Bapak per bulan, triwulan, dan seterusnya? Masih banyak lagi
pertanyaan yang dapat Anda persiapkan untuk ditanyakan kepada narasumber.
Berikut ini disajikan kolom pilihan pertanyaan yang dapat Anda lengkapi untuk
diajukan kepada narasumber sesuai dengan tujuan wawancara. Sudah tentu
pertanyaan yang akan Anda ajukan harus sesuai dengan keahlian/ketokohan
narasumber yang diwawancarai.

Gambar tokoh/narasumber 1
Apa Siapa
Kapan Di mana
Mengapa Bagaimana
Gambar tokoh/narasumber 1
Apa Siapa
Kapan Di mana
Mengapa Bagaimana
Gambar tokoh/narasumber 1
Apa Siapa
Kapan Di mana
Mengapa Bagaimana

2. Menyiapkan model teks hasil wawancara
Berikut ini disajikan contoh/model teks hasil wawancara. Pelajarilah dengan
saksama teks hasil wawancara ini dengan anggota kelompok diskusi Anda!
Bagaimana cara menulis teks hasil wawancara


Siti NurhalizaTetap Tegar di Tengah Badai
Perempuan muda kelahiran Awah Temerluh, Pahang
Malaysia, 11 Januari 1979, yang kondang dengan
“Cindai” ini muncul di Trans TV berkaitan dengan
penutupan konsernya bertajuk “Siti Nurhaliza
Indonesia Tour” yang berakhir 12 Desember besok
di Istora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Selain itu, ia
juga berencana mengadakan konser Go International.
Setelah Indonesia, Siti juga akan tampil di Inggris
dan tepat pada hari ulang tahunnya 11 Januari ia akan
manggung di Tokyo, Jepang.Sebelum Siti muncul di Jakarta, sebenarnya ia telah
melakukan konser di 15 kota di Malaysia. Di selasela
konsernya itu, keluarganya sudah berusaha
untuk tidak memperlihatkan dan memperdengarkan
adanya berita miring kepada Siti. Bahkan, menurut
kakak ipar Siti, Rosi, yang selama ini menemani
Siti di Indonesia, setelah Siti mengetahui kasus
pencemaran nama baiknya itu, ia sempat menangis
di tengah kesibukannya melakukan konser di
Malaysia.
“Kata Rosi, Siti memang sempat sedih dengan
tudingan yang tak berdasar itu, tetapi karena sudah
diserahkan kepada Mahkamah Malaysia, tampaknya
ia mulai bisa menerima”, ujar Anita Wulandari,
Public Relation Manager Trans TV, yang sempat
mengikuti perjalanan konser Siti selama di Indonesia.
Pada saat itulah Anita Wulandari dihubungi PR,
Jumat.
Menurut Anita, selama ini Siti belum pernah
merasakan adanya cobaan seperti yang dialaminya
sekarang. Namun, semua itu dihadapinya dengan
besar hati. Di Malaysia, kata Anita, e-mail yang
disebarkan secara bebas dapat diakses sumbernya.Itu sebabnya sangat mudah menemukan siapa penebar
isu e-mail yang menyebarkan tudingan pada Siti yang
ditayangkan sekitar bulan September itu.
Ketika Siti muncul pada jumpa pers di stasiun
Trans TV, Siti sempat mengatakan perihal tudingan
Syarifah Aini, yang katanya telah dipercayakan
kepada polisi dan pihak mahkamah di Malaysia.
“Siti ingin sampaikan, Siti tidak punya masalah
dengan siapa-siapa, dan apabila terjadi, Siti akan
serahkan sepenuhnya kepada polisi dan mahkamah
(pengadilan), “ujar Siti menjawab pertanyaan
wartawan tentang pertikaiannya dengan Syarifah Aini
di Malaysia, seperti yang disitir Anita.
Menurut Anita Wulandari, Siti yang selama melakukan
tur show konsernya di Indonesia, tidak terpengaruh
akan semua persoalan dengan dirinya di Malaysia. “Ia
benar-benar professional dalam membangun karier
karena selama mengadakan konsernya di Indonesia,
yang tampak adalah rasa puas akan sambutan
masyarakat Indonesia setelah ia tampil di Surabaya
baru-baru ini. Ia benar-benar tegar meski ada badai di
negaranya,” ujar Anita, yang berseloroh bahwa dirinya
bukan juru bicara Siti.

C. Menganalisis Unsur-unsur Novel Indonesia/Terjemahan
Secara hakiki, novel merupakan karangan prosa yang panjang, mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya serta
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Biasanya, cerita dalam novel dimulai
dari peristiwa atau kejadian terpenting yang dialami oleh tokoh cerita, yang
kelak mengubah nasib kehidupannya. Misalnya, novel Pada Sebuah Kapal,
karya Nh. Dini, dimulai ketika sang tokoh berusia tiga belas tahun, saat ayahnya
meninggal.
Berbeda dengan cerita pendek, yang umumnya berkisah tentang perilaku sesaat
sang tokoh ketika ia menghadapi suatu peristiwa atau kejadian pada suatu ketika.
Untuk lebih memahami perbedaan antara cerita pendek dan novel, berikut ini
disajikan karakeristik kedua karya sastra (prosa narasi) tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar