A. AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan.
Bahkan organisasi pemerintah pun, sekarang ini sedang berupaya untuk
menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya untuk tujuan
pertanggungjawaban kegiatan. Itulah sebabnya, akuntansi semakin banyak
dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan
dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan
para manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu, para manajer
dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data
akuntansi. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat inilah yang
menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat
memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa
bisnis (business language), atau lebih tepatnya
sebagai bahasa pengambilan keputusan.
Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka
akan semakin baik pula orang tersebut menangani
berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya.Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni
definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut
pandang proses kegiatannya.Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna
jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa
yang menyediakan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau
transaksi yang bersifat keuangan (financial).
Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan,
serta pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan
sebagainya.
Jika ditinjau dari sudut pandang proses
kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data
keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa
akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks,
menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga
pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan
atau relevan dengan keputusan yang akan
diambil;
2. Memroses atau menganalisis data yang
relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dari definisi di atas, secara sederhana kita
dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer
untuk menjalankan operasi perusahaan.
Akuntansi juga memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah
proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi
kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang menghasilkan informasi
bagi penggunanya, sebagaimana dijelaskan dalam ilustrasi
B. Peran Akuntansi dalam Perusahaan dan Pengguna
Akuntansi
Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai
sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lain pun juga
diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Informasi-informasi
tersebut ditampung menjadi satu, dianalisis dan pada akhirnya dipakai sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan.
Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh
pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar,
pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
1. Manajer. Seorang manajer perusahaan
memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan
perencanaan perusahaan, mengevaluasi
kemajuan yang dicapai perusahaan,
serta melakukan tindakan koreksi yang
diperlukan.
2. Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi
untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor
telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor
berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah
yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok
pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor
sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan
nasabahnya.
4. Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan
informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah
akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi
yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari
laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk
tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar bebanbeban
yang lain.
6. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya
seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk
mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui
kemajuan perusahaan di mana mereka bekerja.
C. Profesi Akuntansi
Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial
ekonomi suatu negara tidaklah sedikit. bidang
spesialisasi akuntansi dalam praktik sehari-hari.
Secara garis besar, akuntansi dibedakan menjadi
2 (dua) bidang yaitu: (1) akuntansi publik, dan (2)
akuntansi intern (akuntansi swasta).
Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi
masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut sebagai
akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari pengguna jasanya. Jenis
pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan
laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi
ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik
Bersertifikat (Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang
harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia
disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan bekerja pada
sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga akuntansi swasta. Para
akuntan yang berkecimpung dalam akuntansi intern ini dikatakan berprofesi
sebagai akuntan intern atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa
yang diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi pekerjaanpekerjaan
sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper (pemegang buku), (c) cost
accountant (akuntan industri atau akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa
intern), (e) tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.
D. Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi
1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting).
Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan,
yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan.
Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk
berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan
informasi akuntansi keuangan adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk
pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada
pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan
dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk
pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang
pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya.
6
c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan
besarnya pajak, dsb.
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan
negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai
keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerja sama dengan
perusahaan.
Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu (1) pemilihan
dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi
pengguna. Ilustrasi 1.3 menunjukkan ketiga fungsi tersebut.
Tiga Fungsi dalam Akuntansi Keuangan
PEMILIHAN dan
PENCATATAN DATA
Untuk menyediakan
sekumpulan data
perusahaan di masa lalu
dari operasi perusahaan
yang telah dilakukan dan
lingkungannya
ANALISIS DATA
MENYIAPKAN LAPORAN
BAGI PENGGUNA
Laporan Keuangan
2. Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk dalam kelompok
akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan
berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi
yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan
yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di
perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi
perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk
mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen
adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan
kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan
khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan
terulang lagi di masa mendatang.
3. Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1) pemilihan dan
pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi
manajemen. Ketiga fungsi ini nampak dalam skema sebagai berikut:
PEMILIHAN dan
PENCATATAN DATA
Untuk menyediakan
sekumpulan data
perusahaan di masa lalu
dari operasi perusahaan
yang telah dilakukan dan
lingkungannya
ANALISIS DATA
MENYIAPKAN
LAPORAN BAGI
MANAJEMEN
Untuk perencanaan dan
pengendalian operasi
perusahaan
MENYIAPKAN
LAPORAN BAGI
MANAJEMEN
Untuk perencanaan
jangka panjang
4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan
dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi
Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan
secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek
pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan
akuntansi perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan
pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan
perpajakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan
dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran
kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana
operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.
7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya
berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan negara lazim disebut
Administrasi Keuangan Negara.
E. Jenis-Jenis Perusahaan
Dalam praktik dan kehidupan sehari-hari, banyak jenis perusahaan yang
ada di Indonesia. Secara umum, perusahaan adalah suatu organisasi yang
memanfaatkan sumber daya (input) seperti bahan baku, tenaga kerja untuk
diproses dalam menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan. Ukuran
perusahaan pun juga sangat bervariasi, ada yang kecil hingga perusahaan
raksasa.
Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba.
Laba adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang
atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli
sumber daya dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Namun ada juga
perusahaan yang bertujuan tidak semata-mata karena laba yang disebut
sebagai perusahaan nirlaba.Terdapat 3 (tiga) jenis perusahaan yang
beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki
karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan
dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang
tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan
produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barangbarang
konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan
ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli
dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan
dagang adalah Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
3. Perusahaan Jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat
mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira,
dan sebagainya.
F. Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Hampir semua organisasi memerlukan akuntansi. Dalam hal tertentu,
prosedur akuntansi dapat tergantung pada bentuk organisasi. Oleh karena itu,
sebelum membahas tentang materi akuntansi yang lebih jauh, perlu bagi kita
untuk mengenal bentuk organisasi atau perusahaan.
Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan
yang berbeda, yaitu perusahaan perorangan,
perusahaan persekutuan, dan perusahaan
perseroan. Masing-masing bentuk perusahaan ini
memiliki kelemahan dan keunggulan masingmasing.
Jenis-jenis perusahaan meliputi:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk
ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan
utama bentuk perusahaan ini adalah sumber daya keuangan yang terbatas
pada harta milik pribadi.
2. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masingmasing
pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja
secara bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada
satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3. Perusahaan Perseroan
Perusahaan perseroan sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini
dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum.
Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi
tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama
bentuk perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah
sumber daya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga
pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang
membeli saham perusahaan ini.
B. TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Sebuah sistem akuntansi akan terdiri dari 3 (tiga) bagian penting, yang
meliputi sebagaimana dalam ilustrasi
Bagian dalam Sistem Akuntansi
(1)
Menyelenggarakan
pencatatan transaksi
bisnis perusahaan.
(2)
Menganalisis pengaruh
transaksi bisnis ini
terhadap aset dan
ekuitas perusahaan.
(3)
Menyiapkan laporan
untuk pengambilan
keputusan
A. Pengertian Transaksi Bisnis Perusahaan
Sebagai suatu organisasi yang berorientasi
pada perolehan laba, perusahaan akan berusaha
untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dijual
ke konsumen dengan harga tertentu hingga
perusahaan mendapatkan keuntungan. Untuk
melaksanakan kegiatannya, tentunya perusahaan
memerlukan dana. Dana ini akan digunakan untuk
pembayaran tagihan telpon, pembayaran gaji
karyawan, dan sebagainya.Kejadian ekonomis dari suatu perusahaan yang secara langsung
mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat oleh
perusahaan yang bersangkutan itulah yang disebut transaksi bisnis (business
transaction).Transaksi bisnis dikelompokkan menjadi 2
(dua), yaitu transaksi eksternal dan transaksi internal.
Transaksi eksternal merupakan kejadian
dengan pihak luar perusahaan.Contoh: pembelian perlengkapan kepada pemasok, pembayaran uang
muka sewa gedung, pembelian mesin. Sedangkan, transaksi internal adalah
kejadian ekonomis yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri. Contoh transaksi
internal adalah penggunaan perlengkapan, pemanfaatan gedung beberapa
waktu, penggunaan mesin, dan lain-lain.
Semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh pada
perubahan pada ketiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu aset dan/atau
kewajiban dan/atau ekuitas. Transaksi bisnis perusahaan ini paling tidak akan
mempengaruhi 2 (dua) diantara 3 (tiga) komponen atau unsur dalam persamaan
dasar akuntansi. Sebagai contoh: jika dalam perusahaan itu terdapat kenaikan
aset, maka kejadian ini akan bisa berpengaruh pada:
1. Penurunan aset yang lain, atau
2. Kenaikan kewajiban tertentu, atau
3. Kenaikan ekuitas
Marilah kita lihat bersama, bagaimana adanya penambahan aset dapat
berpengaruh kepada 3 (tiga) hal di atas? Berbagai transaksi bisnis baik transaksi
internal maupun transaksi eksternal yang terjadi di perusahaan akan
berpengaruh terhadap unsur-unsur persamaan dasar akuntansi.
Perhatikan transaksi bisnis sederhana tentang pembelian perlengkapan
secara kredit. Transaksi sederhana ini akan mengakibatkan perubahan atau
berpengaruh pada kenaikan kewajiban tertentu, yaitu utang usaha dan kenaikan
aset tertentu yaitu perlengkapan. Ilustrasi 2.2 adalah contoh sederhana suatu
transaksi dan pengaruhnya.
Pengaruh adanya Transaksi
Transaksi
Akibat Transaksi dan
Pengaruhnya kepada
Pembelian perlengkapan secara
tunai.
Perlengkapan (aset) bertambah, kas
(aset yang lain) berkurang.
Pembelian perlengkapan secara
kredit.
Perlengkapan (aset) bertambah,
utang usaha (kewajiban) bertambah.
Pemilik menyetorkan modal berupa
uang tunai ke perusahaan
Kas (aset) bertambah, modal pemilik
(ekuitas) bertambah
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi
atau perusahaan disebut dengan aset.
Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (1) hak kreditor, (2)
hak pemilik.
Hak kreditor menunjukkan kewajiban perusahaan, sedangkan hak pemilik
disebut dengan ekuitas. Hubungan antara keduanya, dapat dinyatakan dalam
suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar akuntansi dan ditulis
sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi, konsumsi dan
pertukaran. Dengan demikian, aset merupakan kapasitas yang dimiliki
perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang
dan menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Kewajiban adalah klaim atas aset tertentu. Bentuk sederhana kewajiban
perusahaan adalah utang. Utang ini bisa timbul dari peminjaman uang,
pembelian barang dagangan atau perlengkapan secara kredit yang digunakan
untuk membantu kegiatan perusahaan.
Ekuitas pemilik merupakan klaim pemilik atas semua aset yang ada di
perusahaan, yang dihitung dengan cara total aset dikurangi dengan total
kewajiban. Dengan demikian, total aset yang dimiliki perusahaan akan menjadi
klaim dari para kreditor dan klaim pemilik. Klaim dari pemilik merupakan sisa
dari klaim kreditor.
C. Analisis Transaksi
Setelah kita memahami bersama tentang transaksi bisnis perusahaan, jenis
transaksi dan persamaan dasar akuntansi, marilah kita sekarang mencoba untuk
menganalisis pengaruh adanya transaksi bisnis terhadap ketiga unsur dalam
persamaan dasar akuntansi.
Pada pembahasan berikut, akan diuraikan beberapa tipe transaksi yang
akan berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi. Untuk menggambarkan
pengaruh transaksi bisnis ini, kita gunakan transaksi dari Perusahaan Widya
Jasa Karya yang bergerak di bidang jasa konsultan. Pemilik perusahaan ini
adalah Tn Airlangga, yang baru mengopersikan perusahaannya pada tanggal
1 Oktober 2006. Beberapa transaksi yang terjadi pada awal pendirian
perusahaan ini sebagai berikut:
Pada saat pendirian perusahaannya,
Tn Airlangga menyerahkan uang tunai ke perusahaan
sebesar Rp. 300.000.000-, sebagai setoran
modalnya. Dengan adanya setoran modal dari
Tn Airlangga ini, maka aset perusahaan berupa
kas akan bertambah sebesar Rp. 300.000.000,-,
dan di pihak lain hak Tn Airlangga sebagai pemilik
bertambah juga sebesar Rp. 300.000.000,-.
Bagaimana transaksi ini berpengaruh terhadap
persamaan dasar akuntansi?
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = + Modal,
Tn Airlangga
300.000 = -0- + 300.000
Tn Airlangga merasa bahwa uang tunai yang
sudah diinvestasikan ke perusahaan tidaklah
cukup, sehingga dia mengajukan permohonan
pinjaman ke Bank BCA. Pinjaman yang disetujui
oleh Bank BCA untuk Tn Airlangga adalah
sebesar Rp. 150.000.000,-. Perjanjian menyatakan
bahwa Tn Airlangga berjanji harus mengangsur
selama 30x angsuran dengan setiap kali angsuran
sebesar Rp. 5.000.000,- ditambah bunga sebesar
Rp. 600.000,- per angsuran. Bagaimana transaksi
ini berpengaruh terhadap persamaan dasar
akuntansi?
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = Utang Wesel + Modal,
Tn Airlangga
300.000 = -0- + 300.000
+ + + -0-
150.000 150.000
450.000 = Rp. 150.000.000 + 300.000
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan,
Tn Airlangga memerlukan perlengkapan yang
dibelinya secara kredit, senilai Rp. 5.000.000,- ke
UD Dua Empat dengan jangka waktu 1 (satu)
bulan. Beberapa beban yang dikeluarkan selama
bulan Oktober 2006 dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan, meliputi:
a. Pemeliharaan kendaraan Rp. 8.000.000,-
b. Sewa kendaraan Rp. 15.000.000,-
c. Sewa kantor Rp. 2.000.000,-
d. Gaji karyawan Rp. 16.000.000,-
e. Macam-macam beban Rp. 1.000.000,-
Jumlah Rp. 42.000.000,-
Transaksi-transaksi di atas, akan berpengaruh pada persamaan dasar
akuntansi sebagai berikut:
Transaksi 3 dan 4
Pengaruh transaksi pembelian
perlengkapan dan pengeluaran
beban terhadap persamaan
dasar akuntansi.
(dalam Rp. 000,-)
Saldo sebelumnya
(3) Pembelian
perlengkapan
secara kredit
(4) Perusahaan
membayar bebanbeban
sbb.:
Pemeliharaan
kendaraan
Sewa kendaraan
Sewa kantor
Gaji karyawan
Macam-macam
beban
Saldo baru
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
450.000 + -0- = 150.000 + -0- + 300.000
-0- + 5.000 = -0- + 5.000 + -0-
–8.000 – 8.000
–15.000 – 15.000
–2.000 – 2.000
–16.000 – 16.000
–1.000 – 1.000
408.000 + 5.000 = 150.000 + 5.000 + 258.000
Coba kita amati bersama tabel di atas. Sebelum
transaksi-transaksi pengeluaran beban terjadi,
saldo kas menunjukkan jumlah Rp. 450.000.000,-.
Pembayaran beban sebesar Rp. 42.000.000,- akan
mempengaruhi jumlah kas menurun dari
Rp. 450.000.000,- menjadi Rp. 408.000.000,-.
Pengeluaran beban ini, tidaklah menyebabkan penambahan aset baru bagi
perusahaan, juga tidak mengakibatkan perubahan pada kewajiban perusahaan,
tetapi berpengaruh langsung pada penurunan ekuitas, yaitu penurunan modal
pemilik. Saldo ekuitas yang semula, sebelum terjadinya pengeluaran beban,
sejumlah Rp. 300.000.000,-, dengan adanya beban-beban ini menurun menjadi
Rp 258.000.000,-.
Dengan demikian, pengertian beban merupakan penurunan ekuitas
perusahaan atau penurunan modal pemilik perusahaan yang biasanya
disebabkan adanya penggunaan aset untuk membantu dalam menghasilkan
pendapatan perusahaan.
Coba kita lihat transaksi ke-4 (empat), yakni perusahaan membayar berbagai
beban dengan menggunakan aset kas perusahaan. Selain kas, perusahaan
masih memiliki aset yang lain, yaitu perlengkapan yang dibeli perusahaan
sebagaimana pada transaksi ke-3 (tiga) senilai Rp.5.000.000,-. Perlengkapan
ini juga digunakan untuk membantu perusahaan dalam memperoleh
pendapatannya. Sehingga, penggunaan perlengkapan ini juga harus diakui
sebagai beban pada periode penggunaannya.
Pada akhir bulan, Tn Airlangga menghitung
besarnya penggunaan perlengkapan, yakni senilai
Rp. 3.000.000,-, yang harus diakui sebagai beban
perusahaan pada bulan Oktober 2006 itu juga dan
sisanya senilai Rp. 2.000.000,- masih sebagai aset
perusahaan. Transaksi penggunaan perlengkapan
inilah yang disebut dengan transaksi internal.
Adanya transaksi internal ini, akan berpengaruh
pada penurunan aset perlengkapan dan
penurunan ekuitas perusahaan. Pengaruh tersebut
akan nampak sebagai berikut:
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
408.000 + 5.000 = 150.000 + 5.000 + 220.000
-0- – 3.000 = -0- + -0- – 3.000
408.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 255.000
Perusahaan telah melayani pelanggannya
selama bulan Oktober 2006. Kas yang terkumpul
dari penjualan jasa yang dilakukan perusahaan
senilai Rp. 100.000.000,- Ketika perusahaan
menerima sumber daya berupa kas yang berasal
dari pelanggan, perusahaan dikatakan telah
menghasilkan pendapatan
Pengaruh perolehan pendapatan ini terhadap persamaan dasar akuntansi
nampak sebagai berikut:
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
408.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 255.000
100.000 + -0- = -0- + - 0- + 100.000
508.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 355.000
Sebagaimana kita lihat bersama pada pencatatan terhadap transaksi
6 (enam) di atas, pendapatan yang diterima perusahaan akan menaikkan aset
perusahaan di satu pihak, dan di pihak lain pemilik perusahaan juga merasakan
manfaat pertumbuhan aset ini, yakni modal pemilik juga ikut bertambah.
Dari transaksi 4, 5, 6, kita dapat mempelajarinya bahwa beban perusahaan
akan menurunkan nilai aset perusahaan dan sekaligus ekuitas pemilik,
sedangkan pendapatan perusahaan akan menambah aset perusahaan dan juga
ekuitas pemilik. Dengan demikian, jika pendapatan perusahaan di atas beban
perusahaan pada suatu periode akuntansi, maka dikatakan bahwa perusahaan
Transaksi 6
Pengaruh penjualan jasa
terhadap persamaan
dasar akuntansi
18
mendapatkan laba pada periode tersebut, dan sebaliknya, jika pendapatan yang
diperoleh perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan bebannya, maka
perusahaan menderita rugi pada periode tersebut
Perusahaan memiliki utang ke Bank BCA
sebesar Rp. 150.000.000,- sebagaimana pada
transaksi (2). Perusahaan harus mengangsur ke
Bank BCA beserta pembayaran bunganya. Untuk
setiap kali angsuran sudah ditetapkan sebesar
Rp. 5.000.000,- dan bunganya sebesar Rp. 600.000,-.
Pengaruh transaksi ini terhadap persamaan dasar akuntansi akan
menurunkan aset kas sebesar Rp. 5.600.000,-, menurunkan kewajiban
perusahaan sebesar Rp. 5.000.000,-, serta menurunkan ekuitas sebesar
Rp. 600.000,-. Penurunan ini akan nampak sebagai berikut:
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
508.000 + 2.000 = 150.000 + 5.000 + 355.000
–5.600 + -0- = –5.000 + -0- – 600
502.400 + 2.000 = 145.000 + 5.000 + 354.400
Transaksi di atas, disebut dengan transaksi majemuk, karena transaksi ini
melibatkan lebih dari 2 (dua) akun, yaitu akun aset, akun kewajiban, dan akun
ekuitas. Pertama, akun aset, kas, berkurang sejumlah Rp. 5.600.000,-, yaitu untuk
pembayaran pokok pinjaman dan bunga, kedua, akun utang kepada Bank BCA
berkurang yakni sebesar Rp. 5.000.000,-, yaitu pengurangan terhadap angsuran
pokok pinjaman, dan ketiga akun ekuitas, yakni modal Tn Airlangga berkurang
sebesar, beban bunganya, yaitu senilai Rp. 600.000,-.
Tn Airlangga memerlukan uang untuk membayar
uang pangkal anaknya masuk ke perguruan
tinggi sebesar Rp. 20.000.000,-. Pengambilan
untuk keperluan pribadi ini disebut dengan prive.
Pengaruh transaksi prive ini dalam persamaan
dasar akuntansi sebagai berikut:
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
502.400 + 2.000 = 145.000 + 5.000 + 354.400
–20.000 + -0- = -0- + - 0- – 20.000
482.400 + 2.000 = 145.000 + 5.000 + 334.400
Pengambilan sumber daya perusahaan untuk keperluan pribadi, seperti
halnya Tn Airlangga mengambil uang tunai perusahaan untuk pembayaran uang
pangkal sekolah anaknya, berpengaruh pada penurunan aset kas perusahaan
sekaligus penurunan ekuitas pemilik.
Kita telah mempelajari 8 (delapan) transaksi yang terjadi pada perusahaan
Widya Jasa Karya selama bulan Oktober 2006. Jika kedelapan transaksi di atas
kita ikhtisarkan, maka transaksi-transaksi bisnis perusahaan yang berpengaruh
terhadap ekuitas pemilik sebagai berikut:
(a) Setoran pemilik
(b) Beban pemeliharaan kendaraan
(c) Beban sewa kendaraan
(d) Beban sewa kantor
(e) Beban gaji karyawan
(f) Macam-macam beban
(g) Beban perlengkapan
(h) Pendapatan jasa
(i) Beban bunga
(j) Prive, Tn Airlangga
Ilustrasi 2.3 menunjukkan ikhtisar dari transaksi-transaksi bisnis perusahaan
Widya Jasa Karya yang terjadi selama bulan Oktober 2006.
Marilah kita telaah bersama ikhtisar tersebut dan perhatikan beberapa poin
di bawah ini, yang berlaku bagi setiap jenis transaksi bisnis.
1. Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan satu atau
lebih unsur dalam persamaan dasar akuntansi.
2. Kedua sisi persamaan dasar akuntansi harus selalu sama jumlahnya.
Ikhtisar Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Dasar
Akuntansi
ASET KEWAJIBAN EKUITAS
Kas + Perlengkapan = Utang + Utang + Modal,
Wesel Usaha Tn Airlangga
+ 300.000 + -0- = -0- + -0- + (a) 300.000
+ 150.000 + -0- = 150.000 + -0- + -0-
-0- + 5.000 = -0- + 5.000 + -0-
–42.000 + - 0- = -0- + - 0- – (b) 8.000
– (c) 15.000
– (d) 2.000
– (e) 16.000
– (f) 1.000
-0- – 3.000 = -0- + -0- – (g) 3.000
+ 100.000 + -0- = -0- + -0- + (h) 100.000
–5.600 + -0- = –5.000 + -0- – (i) 600
–20.000 + -0- = -0- + -0- – (j) 20.000
482.400 + 2.000 = 145.000 + 5.000 + 334.400
JUMLAH ASET JUMLAH EKUITAS
Rp. 484.400,- = Rp. 484.400,-
3. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi dari pemilik dan adanya
pendapatan. Sebaliknya, ekuitas pemilik akan berkurang sebesar penarikan
oleh pemilik dan karena adanya beban.
Hubungan antara investasi, pendapatan, beban dan prive dengan ekuitas
pemilik sebagaimana dalam ilustrasi 2.4.
Investasi pemilik merupakan aset yang disetorkan oleh pemilik ke dalam
perusahaannya yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. Aset yang disetor ini akan menambah ekuitas pemilik.
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan menghasilkan pendapatan
dalam satu periode akuntansi. Pendapatan ini biasanya berasal dari penjualan
jasa, penjualan barang dagangan, menyewakan aset dan meminjamkan uang.
Pendapatan yang berasal dari aktivitas tersebut biasanya akan menaikkan aset
perusahaan.
Hubungan antara Investasi Pemilik, Pendapatan, Beban dan
Prive dengan Ekuitas Pemilik
Pendapatan yang muncul dari sumber daya yang berbeda juga akan
diidentifikasikan dengan berbagai nama pula, tergantung pada karakteristik
bisnisnya. Sebagai contoh, sebuah hotel berbintang lima bisa mengkategorikan
pendapatannya menjadi pendapatan atas penjualan kamar dan pendapatan
dari restauran.
Selama perusahaan beraktivitas, pemilik juga bisa mengambil aset
perusahaan untuk keperluan pribadinya, bisa berupa uang tunai atau aset yang
lain. Pengambilan aset untuk keperluan pribadi ini harus langsung dicatat
sebagai pengurang ekuitas pemilik. Dan pengambilan pribadi ini harus dicatat
dalam suatu rekening prive (drawing) dan rekening ini sebagai pengurang
ekuitas pemilik.Hal lain sebagai pengurang ekuitas pemilik adalah adanya beban. Beban
adalah penurunan ekuitas pemilik yang ditimbulkan dari pelaksanaan aktivitas
perusahaan. Beban adalah biaya (cost) dari aset yang dikonsumsi atau jasa
yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan. Beban menunjukkan
pembayaran atau pengeluaran uang tunai yang sesungguhnya ataupun yang
diestimasikan.
Seperti halnya pendapatan, beban juga memiliki bentuk dan bisa
diidentifikasikan dengan berbagai nama tergantung jenis aset yang dikonsumsi
atau jasa yang digunakan. Contoh: beban perlengkapan yang muncul akibat
pemakaian aset perlengkapan, beban utilitas yang muncul pada perusahaan
akibat penggunaan aset daya listrik telpon, air, dan sebagainya.
Jika dalam satu periode akuntansi, perusahaan memiliki pendapatan yang
lebih besar dari beban, maka dikatakan perusahaan memperoleh laba bersih
(net income) dan sebaliknya, jika beban yang terjadi lebih besar dari pada
pendapatannya, maka perusahaan menderita rugi bersih (net losses).
Dari ilustrasi 2.3 di atas, marilah kita mencoba membantu Tn Airlangga untuk
menyiapkan laporan keuangan perusahaan, yang meliputi Neraca per 31Oktober
2006, laporan laba rugi untuk bulan Oktober 2006, dan laporan perubahan ekuitas
untuk bulan Oktober tahun 2006.
Apakah Tn Airlangga dalam menjalankan perusahaannya mendapatkan
laba? Bagaimanakah posisi aset perusahaan Citra Jasa karya pada akhir
Oktober 2006, dan bagaimana posisi atau perubahan ekuitas pemilik pada
perusahaan tersebut?
D. Laporan Keuangan
Setelah transaksi bisnis dicatat dan diikhtisarkan, maka laporan bagi
pengguna bisa disiapkan. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi
keuangan disebut laporan keuangan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan
perusahaan perorangan meliputi laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
neraca, dan laporan arus kas.
Laporan Laba Rugi. Laporan ini melaporkan
pendapatan dan beban selama periode waktu
tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching
concept). Konsep penandingan digunakan
untuk menandingkan atau mengaitkan antara
pendapatan dan beban selama periode terjadinya.
23
Selain itu, laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap
beban-beban yang terjadi, yang disebut laba bersih (net income), dan sebaliknya
jika beban melebihi pendapatan disebut rugi bersih (net losses).
Dampak dari pendapatan yang dihasilkan dari
beban yang terjadi selama sebulan beroperasi
ditunjukkan dalam persamaan dasar akuntansi
sebagai kenaikan dan penurunan ekuitas pemilik.
Pengaruh adanya laba bersih suatu periode akan
meningkatkan ekuitas pada periode tersebut,
sebaliknya, jika terjadi rugi bersih akan
menurunkan ekuitas pemilik dalam periode yang
bersangkutan.
Laporan Ekuitas Pemilik. Laporan ekuitas
pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik
selama jangka waktu tertentu. Laporan ini
merupakan penghubung antara laporan laba rugi
dengan neraca. Laporan ini dipersiapkan setelah
laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi
bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam
laporan ini. Laporan ini dibuat sebelum
mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas
pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di
neraca.
Neraca. Neraca perusahaan merupakan
laporan keuangan yang menunjukkan aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik per tanggal
tertentu. Bentuk neraca ada 2 (dua), yaitu bentuk
akun (account form) dan bentuk laporan (report
form).
Pada neraca bentuk akun, aset ditempatkan di
sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas ada
di sebelah kanan. Pada neraca dengan bentuk
laporan, neraca diletakkan di atas, sebelum
kewajiban dan ekuitas.
Bagian aset dalam neraca biasanya disusun
berdasarkan urutan cepat lambatnya aset tersebut
dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam
operasi.
Pada bagian kewajiban, semua jenis kewajiban harus disajikan berdasarkan
urutan waktu pembayarannya. Kewajiban yang harus segera diselesaikan
disajikan pada urutan yang paling atas. Sedangkan pada bagian ekuitas pemilik,
karena jenis perusahaannya adalah perorangan, maka hanya ada satu modal
pemilik.
Laporan arus kas. Laporan arus kas terdiri dari
3 (tiga) bagian, yaitu: (1) arus kas dari aktivitas
operasi, (2) aktivitas investasi, (3) aktivitas
pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi. Bagian ini
melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran
kas yang menyangkut operasi perusahaan. Arus
kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda
dari jumlah laba bersih periode berjalan. Perbedaan
ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak
selalu diterima atau dibayar secara tunai.
Arus kas dari aktivitas investasi. Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk
pembelian atau penjualan aset tetap atau aset permanen.
Arus kas dari aktivitas pendanaan. Bagian ini melaporkan transaksi kas yang
berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan
uang oleh pemilik.
Ilustrasi 2.5 menunjukkan laporan keuangan perusahaan Widya Jasa Karya
pada bulan Oktober 2006 yang terdiri dari: (1) laporan laba rugi, (2) laporan
ekuitas pemilik, (3) neraca, (4) laporan arus kas.
Marilah kita pelajari bersama ilustrasi 2.5. Setiap jenis laporan keuangan
menyediakan data keuangan yang relevan bagi manajemen, pemilik perusahaan
dan para pengguna lainnya. Setiap jenis laporan keuangan yang satu berkaitan
dengan jenis laporan keuangan yang lain.
Keterkaitan antara laporan keuangan yang satu dengan lainnya dijelaskan
sebagai berikut: (1) laba bersih sebesar Rp. 54.400.000,- sebagaimana
ditunjukkan dalam laporan laba rugi akan ditambahkan ke saldo modal Tn
Airlangga awal, 1 Oktober 2006 yang ada pada laporan ekuitas pemilik, hingga
menghasilkan saldo modal Tn Airlangga pada akhir periode, 31 Oktober 2006.
(2) Modal Tn Airlangga pada akhir periode, 31 Oktober 2006 sebagaimana dalam
laporan ekuitas pemilik sebesar Rp. 34.400.000,- dilaporkan dalam neraca per
31 Oktober 2006. (3) Posisi kas sebesar Rp. 482.400.000,- sebagaimana dalam
neraca per 31 Oktober 2006 didapatkan sebagaimana disajikan pada laporan
arus kas untuk bulan yang berakhir 31 Oktober 2006.
Untuk melengkapi laporan yang ada di perusahaan, biasanya seperangkat
laporan keuangan dilengkapi dan didukung dengan catatan atas laporan
keuangan yang menjadi satu bagian dari laporan keuangan tersebut.
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Karina, S.Psi. membuka sebuah kantor konsultan
pendidikan. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan
pertama operasi perusahaan tersebut.
1. Menyerahkan kas sebesar Rp. 20.000.000,- sebagai setoran modal.
2. Membayar sewa kantor bulan Juli Rp. 1.600.000,-.
3. Membeli peralatan kantor secara kredit seharga Rp. 6.000.000,-.
4. Memberikan jasa kepada klien secara tunai, Rp. 3.000.000,-
5. Meminjam uang dari bank BCA sebesar Rp. 1.400.000,- dengan
menandatangani sebuah wesel.
6. Memberikan jasa kepada klien secara kredit Rp. 4.000.000,-.
7. Membayar biaya-biaya sebagai berikut: gaji pegawai Rp. 1.000.000,-; biaya
listrik Rp. 600.000,-; biaya telepon Rp. 200.000,-.
Pertanyaan:
a. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam persamaan dasar akuntansi.
b. Susunlah laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan neraca
per 31 Agustus 2007 untuk kantor konsultan milik Karina, S.Psi.
Penyelesaian
(a) Pencatatan transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2007 ke dalam
persamaan dasar akuntansi
(dalam Rp. 000,-)
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Kas + Piutang + Peralatan = Utang + Utang + Modal,
Usaha Wesel Usaha Marina
20.000 20.000
1.600 – 1.600
18.400 18.400
+ 6.000 + 6.000
18.400 6.000 6.000 18.400
3.000 + 3.000
21.400 6.000 6.000 21.400
1.400 + 1.400
22.800 6.000 1.400 6.000 21.400
+ 4.000 + 4.000
22.800 + 4.000 6.000 1.400 6.000 25.400
1.800 – 1.000
– 600
– 200
21.000 + 4.000 + 6.000 = 1.400 + 6.000 + 23.600
(b) Laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, dan laporan perubahan
ekuitas, dan necara dari kantor konsultan Karina, S.Psi. pada bulan Agustus
2007.
0 komentar:
Posting Komentar