MEMBUAT LAPORAN
1. Pedoman Penggunaan Huruf
- Pada judul, hanya huruf pertama dari kata pertama dan huruf pertama kata benda khusus (proper noun) yang dikapitalisasi, dan sisa huruf lainnya dalam bentuk huruf kecil. Contoh: "Kebijakan dan pedoman" bukan "Kebijakan dan Pedoman".
- Hindari
karakter istimewa pada judul, seperti tanda dan (
&
), tanda tambah (+
), kurung kurawal ({
), atau kurung siku ([
). Untuk menggantikan tanda '&,' gunakan kata dan kecuali jika tanda tersebut merupakan bagian dari nama formal. - Hindari memberikan pranala pada judul; sebaliknya, cobalah untuk memberikan pranala pada kemunculan pertama kata tersebut pada bagian teks.
- Gunakan judul ringkas: judul yang memiliki lebih dari sepuluh kata dapat mengorbankan maksudnya.
- Hindari perulangan dan kata-kata yang tak diperlukan, seperti artikel (suatu, sebuah), kata ganti, serta pengulangan judul artikel.
- Jangan memberikan judul yang identik untuk bagian yang berbeda. Hal ini akan membingungkan pembaca, dan akan menyulitkan penulis lain untuk membuat pranala ke bagian-bagian tersebut, kecuali ke bagian pertama.
Pengelolaan bagian
Subbagian
membantu pembaca untuk mendapatkan tinjauan artikel dan menemukan subtopik yang
menarik mereka. Buatlah subbagian jika suatu bagian sudah terlalu panjang, dan
gunakan judul yang tepat untuk menyampaikan maksud Anda.
- Sebisa mungkin jangan sering mengganti bagian dan subbagian. Artikel lain mungkin memiliki pranala ke suatu bagian tertentu. Penggantian ini akan mengacaukan pranala bagian tersebut.
- Jika
Anda membuat pranala ke suatu bagian, tinggalkan catatan untuk
mengingatkan orang lain bahwa judul bagian tersebut terpranala dari
artikel lain. Berikan nama artikel yang terhubungkan sehingga jika perlu
diubah, orang lain dapat lebih mudah membantu memperbaiki pranala
tersebut. Sebagai contoh:
<!-- Bagian ini terhubungkan dari [[Wikipedia:Kebijakan dan pedoman]] dan [[Bantuan:Isi]] -->
. - Jika Anda merujuk pada suatu bagian tanpa memberikan pranala, miringkan nama bagian tersebut. Sebagai contoh, paragraf ini adalah bagian dari Pengelolaan bagian.
- Jika Anda membuat pranala ke suatu bagian, jangan memiringkan nama bagian tersebut, kecuali jika diharuskan (misalnya, judul buku). Membuat pranala ke suatu istilah telah cukup memberikan indikasi bahwa itu adalah suatu istilah, yang juga merupakan tujuan penggunaan huruf miring.
- Jika Anda mengganti judul suatu bagian, Anda mungkin dapat mengecek pranala patah. Contohnya, melalui google.com Anda dapat mencari wikipedia "pengelolaan bagian" dan memiliki kemungkinan untuk menemukan halaman yang memiliki pranala ke bagian ini.
Kejelasan
bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu
karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa
ditentukan oleh:
1. Kerumitan desain huruf, seperti
penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Keterbacaan
(readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf
saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur,
spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar
belakang
Dalam
pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah kepantasannya
huruf itu di tulis, salah satu contoh apabila ingin menulis hasil karya ilmiah
ataupun skripsi kebanyakan orang menggunakan huruf atau font arial ataupun
times new roman karena itu merupakan ketentuan yang telah di gunakan. Ada lagi
contoh apabila ingin menulis ataupun memposting hasil karya di blog ataupun di
website kebanyakan orang menggunakan huruf atau font yang agak rapi seperti
Calibri ataupun cambria. Dan contoh terakhir apabila ingin menulis suatu hasil
undangan pernikahan banyak menggunakan huruf atau font memiliki karakteristik
yang unik dan yang dapat dilihat oleh mata menarik, contohnya adalah font
Algerian, Franklin Gothic, Lucida, dan lain-lain.
2.Pemilihan Huruf
cara
memilih jenis font yang tepat untuk desain bisa saja menjadi hal sulit
dan membutuhkan waktu yang lama. Tipografi bukahlah sebuah ilmu pengetahuan. Tipografi adalah
seni. Mereka yang suka sesuatu yang berbau ‘ilmiah’ atau juga mereka yang
menyukai bekerja dibidang sample data akan sulit menetukan tipografi yang baik dan tepat. Bagaimanapun juga seorang
penjual roti pasti akan berpikir layaknya mereka yang suka berdagang.
Begitupula tipografi dan pada pemilihan tipeface / jenis font adalah bukan barang ilmiah yang didalamnya selalu
berhadapan dengan aturan-aturan dan perilaku yang menjadi sebuah alasan untuk
suatu kesenangan.
Sebelum
kita masuk dalam inti pembahasan tips memilih jenis font, marilah kita
berbicara tentang tanggung jawab. Kita sebagai desainer mempunyai dua beban
tanggung jawab : pertama kita sebagai desainer mempunyai kewajiban dalam
menyajikan sebuah desain tidak malah menjadi penghalang kesenangan pembaca,
tetapi untu=-membantunya mendapatkan kesenangan, -kenyamanan lebih pada saat
membaca; kedua kita bertanggungjawab untuk menentukan tipeface yang digunakan.
Tipeface
yang baik adalah yang didesain untuk suatu tujuan yang baik pula, tetapi tidak
berarti tipeface terbaik adalah tipeface yang cocok digunakan setiap saat. Saya
sendiri, merasa agak kurang yakin jika dalam mendesain menggunakan tipeface
yang saya dapatkan baru-baru saja. Tipeface baru adalah seperti layaknya bayi yang baru lahir
(meskipun tidak bisa muntah di baju Anda) : jangan dibanting, ditekan terlalu keras,
diangkat terbalik; dalam kata lain jangan semena-mena, perlakukan dengan baik,
penuh hormat dan hati-hati
3.Prinsip Dasar
Dalam Perencanaan Tipografi
Proses perancangan dengan menggunakan huruf
merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Pada
tahap vital dalam proses kreatif dari sebuah perancangan tipografi, seorang
desainer akan bertindak sebaga komunikator visual yang memiliki berbagai
peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat memperkuat
efektifitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada
khalayak penerimanya.
SINTAKSIS TIPOGRAFI
Dalam ilmu bahasa dikenal sintaksis,
yang berarti penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan
dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti: huruf membentuk kata, kemudian kata
membentuk kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat
dan objek.
Sedangkan sintaksis dalam tipografi
memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual ke
dalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai
dari elemen komposisi yang terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom dan margin.
Sintaksis tipografi tidak memiliki
aturan yang baku. Namun, dalam proses perancangan tipografi, penggunaan
logika-logika dan prinsip-prinsip persepsi visual yang diterapkan dalam setiap
pendekatan kreatif akan secara bertahap melahirkan suatu sistematika penataan elemen-elemen
visual huruf.
PERSEPSI VISUAL
Tugas seorang grafis adalah
menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihat.
Pemahaman terhadap persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata
kita dalam melihat sebuah pola visual. Contoh, persepsi visual dari teori
Gestalt sebagai acuan serta beberapa contoh rancangan yang dapat memperjelas
gambaran-gambaran terhadap penerapan dari teori tersebut.
CONTOH TENDENSI ALAMI DALAM MELIHAT POLA VISUAL
- Similarity
- Continuation
- Proximity
- Closure
FOCAL POINT
Musuh terbesar dari seorang
perancang grafis adalah keapatisan penglihat terhadap hasil rancangannya. Tugas
perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu
pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi penglihat lewat
pokok penekanan (focal point). Namun, sebagai catatan, focal point
yang gamblang tidak merupakan keharusan untuk menciptakan sebuah rancangan yang
berhasil.
Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menciptakan focal point dengan berbagai kemungkinan
sebagai contoh berikut ini.
- Ketika sebuah elemen terisolasi dari kelompok elemen yang lain maka elemen itu akan menjadi focal point. Dengan melakukan pemisahan, sebuah elemen akan menjadi properti visual yang penting.
- Pada desain sampul buku ini focal point terletak pada nama penulisnya dengan mengubah parameter pada ukuran huruf.
- Headline pada salah satu dari lembaran buku laporan tahunan (annual report) disamping ini merupakan focal point lewat cara mengisolasi headline serta penggunaan kontras pada huruf yang dicetak negatif (reversed type).
Semenjak focal point terlalu umum digunakan
sebagai salah satu dari perangkat artistik, kadang untuk menarik perhatian
penglihat, kehadiran focal point dihilangkan. Pada akhirnya focal
point hanya digunakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari rancangan
serta pesan yang akan disampaikan.
GRID SYSTEMS
Sebuah grid diciptakan
sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah
ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk
mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems
seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga
konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah
diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain
grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan
secara estetik.
Walaupun tidak ada aturan-aturan
yang baku mengenai penentuan besarnya margin, namun, pemanfaatan ukuran margin
yang tepat memberikan dalam visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang
berbeda-beda ukuran dapat menciptakan ruang asimetris yang lebih dinamis.
Sebagai catatan, grid systems sangat diperlukan
sebagai dasar pola dalam menyusun huruf dan gambar dalam jumlah yang banyak,
seperti buku, brosur, majalah, dan lain sebagainya. Untuk rancangan yang
berjumlah satu halaman atau sedikit, penerapan grid systems kadang
sering diabaikan.
Grid systems dalam sebuah rancangan grafis digunakan sesuai dengan
kebutuhan komposisi, ada yang hanya menggunakan satu buah kolom vertikal hingga
multi kolom yang menggunakan dua titik koordinat X dan Y (horisontal dan
vertikal). Sebagai catatan, penggunaan grid systems jangan
dijadikan sebagai sebuah limitasi dalam menerapkan sebuah komposisi, melainkan
difungsikan sebagai peragkat bantu dalam memonitor setiap penempatan
elemen-elemen visual pada sebuah bidang racangan.
ALIGNMENT
Dalam sebuah perancangan tipografi
penataan baris (alignment) memiliki peranan penting sebagai penunjang legibitility
serta estetika dari rancangan.
Huruf-hirif dalam beberapa baris
dapat disejajarkan dengan lima cara sebagai berikut.
- Rata Kiri (flush left)
Layak digunakan untuk naskah yang
panjang atau pendek. Bagian kanan susunan huruf menghasilkan bentuk iregular
yang memberi kesan dinamis.
- Rata Kanan (flush right)
Hanya layak digunakan untuk jumlah
naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir
setara.
- Rata Tengah (centered)
Hanya layak digunakan untuk jumlah
naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf yang seimbang pada tiap
barisnya.
- Rata Kiri-Kanan (justified)
Layak digunakan untuk naskah yang
panjang. Keteraturannya memberikan kesan bersih dan rapi. Namun, jarak antar
kata harus diperhatikan bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.
- Asimetris (random)
Penataan ini berbeda dengan empat
cara diatas. Setiap baris disusun secara acak (random) sehingga tidak
ada pola baris yang dapat diprediksi panjanganya ataupun penempatannya.
Dalam sebuah eksekusi perancangan
halaman (page makeup), ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena
secara optis kehadirannya dapat mengganggu estetika, seperti:
- Window
Satu baris pendek yang merupakan
baris terakhir dari sebuah paragraf yang berdiri tunggal dan hadir menjadi
baris pertama pada halaman berikutnya.
- Orphan
Satu baris pendek yang merupakan
baris pertama dari sebuah paragraf yang berdiri tunggal dan menjadi baris
terakhir dalam sebuah halaman.
- Block
Tiga atau empat buah tanda sambung (hypens)
yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa baris yang berurutan dalam sebuah
halaman.
- River
Sebuah bentuk yang terjadi karena
adanya jarak antar kata dari beberapa baris yang berurutan dan membentuk sebuah
bidang putih seperti alur sungai.
0 komentar:
Posting Komentar